Rabu, 22 Oktober 2008

RUU Pornoan, Andalah Penentunya!

Barusan ini aku mendapat beberapa e-mail yang berhubungan dengan RUU Pornografi, mungkin anda membutuhkannya.

Kalo aku, kagak perduli untuk soal yang satu ini, apalagi sudah ada beberapa rujukan uu yang bisa digunakan oleh pengadilan, kalau mereka mau.
Sejauh apa manfaatnya, tergantung dari moral perangkat hukum kita.

Walau katanya negara ini berdasarkan hukum, kenyataannya banyak oknum yang sok benar dengan tindakan main hakimnya, ironisnya itu bisa terjadi didepan aparat yang berwenang, bukti hukum tidak berjalan, anda tau juga kan?

Soal RUU PORNOGRAFI disahkan atau tidak itu juga bukan urusanku, bagiku yang penting para anggota DPR sudah berupaya duduk manis dan jalan-jalan demi memanfaatkan kedudukannya selalu Wakil Rakyat, sekalipun itu untuk sekedar sidang yang tidak cukup bermanfaat, yang penting kan dananya terpakai habis oleh mereka, ya nggak?
Itu baru namanya pintar cari proyek dengan memanfaatkan aji mumpung.
Ya, memang pintar mereka ya?
berikut kutipan paste-nya

E-mail pertama;

From: i_a
<@yahoo.com>
Date: Wed, 22 Oct 2008 01:55:57 -0000
Subject: [Forum-PK] RUU Pornografi Hampir pasti batal disahkan
To: Forum-P-K@yahoogroups.com

Ini ada kabar gembira buat mereka yang menentang RUU Pornografi.
Hampir pasti, RUU Pornografi tak akan disahkan pada 24 Oktober.
Jadi akan dibahas lagi sesudah masa reses, yakni November.
Menurut kalkulasi politik, pada November pun DPR tak akan mensahkannya
mengingat tekanan keras Bali, media massa dan, terutama, PDIP dan PDS,
tak akan membuat DPR berani ambil risiko.
Jadi, diduga RUU tidak akan lolos sampai terbentuknya pemerintah dan
parlemen baru.
Jadi, have fun, ya guys!

a a
PS. Supaya jangan ada yang menuduh posting saya ini bagian dari akal-
akalan politik, saya tetap menyarankan para penentang RUU Pornografi
terus bicara sampai terbukti bahwa RUU ini betul-betul batal disahkan.

E-mail yang kedua:

From: i

Date: Wed, 22 Oct 2008 05:18:35 +0700
Subject: Anda tidak menyetujui RUU Porno?

To: Forum-...@yahoogroups.com

PS: Bos A, tolong lolosin ya. Thanks.



Dear Milisers,

Ini saya dapat dari milis. Agar argumen penolakan dapat didengar
Pansus RUU 'porno'. Semoga bermanfaat.



Regards,

I




Anda tidak menyetujui RUU Porno?



Kirimkan surat/pernyataan menolak RUU PORNOGRAFI
melalui FAX. Dikabarkan teman2 di DPR sekarang tersudut dengan banyaknya
surat2 yang MENOLAK RUU PORNOGRAFI tersebut.



No. Fax Pansus RUU PORNOGRAFI d.a DPR-RI Senayan Jakarta = 021-57115512



Juga dapat di Fax ke

PKS 021-5756471 (Ibu Yoyoh Yusroh)
Golkar 021-5735304
Demokrat 021-5755134
PKB 021-5755624

atau juga bisa kirimkan ke sms center : 081380123450

Ketik : RUUalasan tidak perlunya RUU, nama, alamat domisili

NB; nama-nama aku inisialkan.

Hari Ini Kabupaten Belu Memasuki Hari Pencoblosan

Atambua, Selasa (22/10), hari ini Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, memasuki hari pencoblosan, sebagai rangkaian dari proses Pilkada, di Kabupaten tersebut.

Menjawab pertanyaan Kami, Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Belu, A, Marthin Bara Lay, yang dihubungi lewat handphone dari Kefamenanu menyebutkan hari ini mulai jam 07.00 Wita hingga 13.00, sebanyak 217.460 pemilih sah di Kabupaten itu akan melakukan pencoblosan di 530 TPS.

Mereka akan memberikan suaranya pada satu pilihan dari empat paket kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati, yakni:
Paket 1 (Gemar)
drg. Gregorius Mau Bili. F, DDPH & Drs. Berchmans Mau Bria, Msc
Paket 2 (Sera)
Drs. J. T. Ose Luan & drg. Falentinus Pareira
Paket 3 (Brita)
Drs. Petrus Bria Seran & DR. Damianus Talok, MA
Paket 4 (Jalin)
Drs. Joachim Lopez & Ludovikus Taolin BA.

Paket 2 (Sera)
Drs. J. T. Ose Luan & drg. Falentinus Pareira, merupakan paket independen.

KabarIndonesia.Com

Selasa, 21 Oktober 2008

BUNUH BUNUH BUNUH BUNUUUUHH....!!! Bunuh Ahmadiyah dimanapun merekah berada

Bunuh Ahmadiyah dimanapun merekah berada, saudara!

Allahu Akbar (Allahu Akbar)....

BUNUH BUNUH BUNUH BUNUUUUHH....!!!

Ahmadiyah halal darahnya untuk ditumpahkan

Masya Allah...
Mengapa ada seperti ini, ya Allah?
Kata bathinku pilu, saat membaca blog ini
Sedih sekali hatiku, oleh karena itu aku titip komentarku disana.

Berikut isi komentarku itu, mohon maaf kalau aku salah.

Iii..serem juga nih!

Untuk direnungi:
Mulut kita berteriak: Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!, tapi hati kita mengobarkan kebencian, apakah itu bukan menghina Kesucian Allah?

Orang baik mana mungkin mengobarkan kebencian pada orang lain, apalagi Allah? TIDAK LOGIS KALAU ALLAH YANG MAHA KASIH ITU MEMBUAT HATI DAN PERBUATANMU PENUH KEBENCIAN APALAGI PEMBUNUHAN.
Maaf,
Tapi aku yakin ariefmas cuma bercanda.
Dalam sanubari, ariefmas tau kalo iblis itu mau menghalalkan apa saja demi membunuh manusia, kenapa? Karna iblis dengki pada Allah yang selalu hendak menyelamatkan ciptaannya sendiri.
Iblis? Hehehe.., dia tidak bisa menciptakan apa-apa, dia hanya bisa mengadu domba manusia agar timbul kebencian lalu gelap mata, lalu membunuh. Segala daya upaya mengobarkan kebencian akan dia lakukan, dengan memakai apa saja, apapun akan dia halalkan demi satu tujuan. Dengan demikian siapa saja yang berlaku jahat pada sesama ciptaan Allah maka dia (sadari atau tidak) tengah mengemban perintah iblis, iblis tengah merasuki hatinya.
Mengapa aku berkata demikian? Karena kita Semua tau Allah itu Maha Suci dan Tiada Tercela.Kebenaran Allah bukan kebenaran yang mengada-ada, atau karena maunya sendiri.
Kebenaran Allah adalah Kebenaran Sejati bukan karena kebenaran yang dibuat-buat, dipaksakan, dikondisikan. Kebenaran Allah bukan kebenaran abu-abu.
Kebenaran Allah tidak akan disangkal siapapun karena memang demikian, contohnya 'mengasih'
Bukan kebenaran sejati kalau kita manusia saja sudah paling bertolak belakang dalam menilai.
"Membunuh sesama manusia" apakah itu kehendak Allah atau kehendak iblis? Bawalah ini kehati nurani untuk merenung, ingat, jangan terlambat karena dikuatirkan kita duluan mati selagi hati kita penuh dendam kesumat si Iblis akibatnya kita masuk neraka, mau?
Ingat PEMBUNUH = IBLIS

Minggu, 19 Oktober 2008

Perampokan Persenjata Menggondol Brankas Dinas Kehutanan Kabupaten Belu

Atambua, Sabtu 18/10, Subuh dinihari tadi telah terjadi perampokan di Kantor Dinas Kehutanan Kabupaten Belu. Menurut keterangan yang kami himpun, para perampok itu berjumlah belasan orang dan menggunakan senjata api. Mereka berhasil menggondol satu buah brankas setelah melumpuhkan dua orang penjaga malam kantor tersebut, lalu kabur dengan menggunakan kendaraan jenis pick up.

Kasat Reskrim Polres Belu, M. Muchdori, SiK, yang berhasil kami temui belum mau memberikan keterangan secara terperinci, namun ia membenarkan adanya perampokan itu.
"Pak Kapolres langsung memimpin ke TKP, bersama saya dan beberapa personil, tadi, sekitar jam 04.00," jelasnya.

Saat diklarifikasi tentang perampokan bersenjata, ia hanya mengatakan bahwa masih dalam penyelidikan.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa brankas tersebut telah berhasil ditemukan di Loloa, arah timur, sekitar tiga kilometer dari TKP.
Dugaan para perampok itu sengaja membuangnya setelah berhasil membongkar dan menguras isinya.

Sabtu, 18 Oktober 2008

Masa Kampanye Pilkada Kabupaten Belu Berakhir

Atambua, Kamis (17/10), Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, hari ini memasuki putaran terakhir kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten, yang diikuti empat paket calon, yakni:
Paket 1 (Gemar)
drg. Gregorius Mau Bili. F, DDPH & Drs. Berchmans Mau Bria, Msc
Paket 2 (Sera)
Drs. J. T. Ose Luan & drg. Falentinus Pareira
Paket 3 (Brita)
Drs. Petrus Bria Seran & DR. Damianus Talok, MA
Paket 4 (Jalin)
Drs. Joachim Lopez & Ludovikus Taolin BA

Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Belu, Adreas Marthin Bara Lay, kepada Harian Online Kabar Indonesia, menjelaskan, bahwa selama masa kampanye tidak ada kendala yang prinsipil selain masalah-masalah kecil, seperti molornya jadwal kampanye di tempat terbuka.

"Tapi itupun hanya beberapa menit dari batas waktu yang telah menjadi kesepakatan bersama, dan itu bisa dimaklumi semua pihak yang terkait." katanya, saat ditemui di ruang kerjanya.

Selanjutnya besok, Jumat (18/10) ke empat paket calon akan menurunkan segala astribut yang dipasang selama masa kampanye.
Tiga hari berikutnya (tanggal 19-21) merupakan masa-masa tenang.
Hari Rabu, (22/10) adalah hari pemilihan.

Sumber:
KabarIndonesia.Com

Kamis, 16 Oktober 2008

Setahun Terakhir Arab Saudi Penggal Mati 71 Orang

Organisasi HAM internasional, Amnesty, kemarin, Selasa (14/10), mengeluarkan pernyataan, sehubungan dengan apa yang mereka anggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia di Arab Saudi.

Rilisan tersebut mengatakan dalam 8 bulan terakhir, pemerintah Arab Saudi telah melakukan eksekusi mati terhadap 71 orang teridana, termasuk perempuan dan anak-anak, atau rata-rata 2 orang perminggu.

Dalam laporan terakhir itu mereka mengaku telah mendokumentasikan berbagai bukti pelanggaran HAM atas para terpidana yang telah maupun akan dieksekusi mati, yang umumnya merupakan kaum imigran miskin yang datang dari berbagai negara berkembang untuk mendapatkan pekerjaan di negara Arab tersebut.

Amnesty mencatat, sekalipun pemerintah Arab Saudi telah tegas mengatakan pengadilan itu adil, namun mereka mendapati berbagai fakta dilapangan bahwa pengadilan berat sebelah telah terjadi atas para terdakwa, yang diadili secara rahasia, tidak adil dan dalam bahasa yang sulit dipahami oleh para terpidana.

Organisasi HAM ini menguatirkan keadaan ini akan semakin sering berjalan. Sebagai perbandingan, pada tahun 2006, tercatat 39 orang dieksekusi mati.
Oleh karena itu mereka meminta kepada Pemerintah Arab Saudi untuk segera melakukan penangguhan sementara terhadap pelaksanaan hukuman mati, yang biasanya dilakukan dengan pemenggalan kepala itu.

Arab Saudi merupakan salah satu negara yang menjalankan penafsiran yang ketat hukum Islam, dimana orang-orang yang dinyatakan bersalah karena melakukan pembunuhan, pemerkosaan, penyeludupan narkoba dan perampokan bersenjata dipancung di muka umum.

Amnesty mengklaim, telah melakukan pengamatan dan dokumentasi HAM terhadap pemerintah Arab Saudi dalam seperempat dasawarsa terakhir.

Sumber: www.amnesty.org

Rabu, 15 Oktober 2008

Pernyataan Ketua Panja Bernuansa Sara Saat Uji Publik RUU Pornografi DI Yogyakarta

Tim Panitia Kerja DPR RI yang diketuai oleh Balkan Kaplele mengadakan kunjungan kerja ke propinsi DIY dalam rangka Uji Publik RUU Pornografi, yang berlangsung di Kantor Gubernur DIY, kemarin, senin (13/10), berakhir tanpa keputusan.

Acara uji publik, yang dimulai pukul 09.45 ini sempat memanas, sesaat setelah Albert - perwakilan masyarakat Papua- menyatakan keberatan atas beberapa pasal dalam RUU ini.
Entah emosi apa yang mendasari pikirannya, pernyataan bernuansa SARA pun dilontarkan oleh Ketua Tim Panja RUU Pornograf ini,katanya, "Adik Albert kita sama-sama orang Timur, Belajarlah dari orang Jawa biar jadi beradab, dan menikah dengan orang Solo saja agar memperbaiki keturunan," lanjut Balkan selaku ketua tim.
Seminggu sebelumnya, selasa (7/10), diberitakan Balkan langsung marah-marah dalam bahasa yang tak jelas bahasa apa,
ketika oleh wartawan disebutkan daerah-daerah yang menolak adalah Denpasar, Kupang, Jayapura, dan Manado.

"Nggak ah, mana ada yang menolak. Saya menerima 267 SMS, 99 persen menerima, setuju-setuju saja," kata Balkan seusai
bertemu Ketua DPR Agung Laksono.

Acara uji publik yang berlangsung terbuka dengan mengundang tokoh masyarakat, akademisi, LSM/NGO, agamawan, mahasiswa, dan lapisan masyarakat lainnya ini akhirnya berakhir setelah Forum YuK! melakukan aksi walkout.
Forum yang terdiri dari berbagai komunitas dan lembaga masyarakat di Yogyakarta ini, dengan berbagai pertimbangan, melalui juru bicaranya, Antariksa, memutuskan menolak RUU pornografi saat itu juga melalui pers conference.
Sumber: KabarIndonesia.Com

Selasa, 14 Oktober 2008

Tujuh Kepala Negara Perempuan Menghadiri Konferensi Anti Sunat Perempuan Se-Afrika

Konferensi anti sunat perempuan resmi dimulai kemarin, senin (13/10), di Burkina Faso, Afrika Barat.
Konferensi yang dijadwalkan selama tiga hari itu, dihadiri oleh sekitar 30 kepala negara, tujuh diantaranya merupakan kepala negara perempuan.
Seperti diketahui, rakyat diberbagai negara-negara Afrika merupakan pelaksana sunat perempuan yang konsisten dan telah membudaya, diduga terpicu oleh kepercayaan dalam agama yang dianut.
Berbagai LSM serta Lembaga Dunia dibawah PBB, melaporkan, sekalipun dalam dua dasawarsa terakhir telah dimulai kampanya besar-besaran dengan diberlakukan ancaman hukuman penjara hingga lima tahun, oleh pemerintah setempat, namun disinyalir, praktek itu terus berlanjut, terutama di desa-desa.
Beberapa sumber bahkan meyebutkan perempuan yang disunat diberbagai negara masih cukup tinggi.
Sebagai perbandingan, di Afrika Barat saja ada lebih dari lima puluh persen, padahal negara tersebut telah melaksanakan kampanye intensif serta hukuman bagi pelaku sejak pertengahan 90an.

Dari berbagai sumber: KabarIndonesia Com

KabarIndonesia.Com

Senin, 13 Oktober 2008

Belajar dari Muhibah Budaya Emha-KiaiKanjeng di Deventer, Belanda

Belakangan ini kita di
jejali dengan parade pemberitaan sepak terjang FPI oleh berbagai media massa di tanah air, terlebih setelah insiden monas 1 Juni lalu, yang menimbulkan gelombang reaksi pro maupun kontra, yang akhirnya, langsung maupun tidak langsung, telah mempengaruhi kemajemukan kehidupan berbangsa kita.

Seakan tak mau kalah garangnya dari itu, RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi (APP) yang kini menjadi RUU Pornografi juga merangsek maju, setelah tertidur beberapa tahun terakhir di Senayan. Oleh Pansus Pornografi, DPR, kini sedang dalam taraf upaya uji publik, ditengah ancaman beberapa daerah yang akan memisahkan diri dari NKRI, apabila RUU itu nekat disahkan DPR.

Sementara itu jauh dari hingar-bingar sepak terjang FPI maupun pro kontra RUU Pornografi, mungkin bangsa kita perlu belajar dari masyarakat Belanda, pada laporan berikut (e-mail from jemekmime) :
Emha Ainun Najib  & Kiai
Kanjeng diundang Hendrik Kraemer Institute &
Bezinningscentrum Protestantse
in Nederland, ICCO & KERK IN ACTIE, untuk melawat di tujuh
kota
(Amsterdam,Rotterdam, Zwolle, Leeuwarden, Deventer,
Nijmegen, Etten Leur Den
Haag).
Ian L. Betts yang mengikuti
lawatan ini melaporkan pada hari ke empat dari Deventer, Belanda.

Deventer merupakan kota
kecil terletak di  bagian timur Negeri
Belanda, hampir berbatasan dengan negara jerman. Jarak dari
Amsterdam sekitar 110 KM, ini aktifitas hari
ke empat Emha dan Kiaikanjeng lawatan di negeri Belanda.
Emha Ainun Najib atau yang lebih sering disapa dengan Cak Nun dan Kiai Kanjeng dijadwalkan
oleh penyelenggara ke Deventer
untuk menunjukkan suatu susunan dan pola pergaulan
masyarakat yang penuh
kerjasama dan kerukunan antara manusia apapun yang berbeda,
kaya miskinnya,
agamanya, kebangsaannya. "Di sini kita
akan menemukan secara nyata bahwa kebanyakan orang Islam
bukanlah teroris,
sekaligus menunjukkan bahwa kebanyakan rakyat Belanda tidak
mendukung sikap
Geert Wilders yang barusan berusaha meributkan dunia dengan
film 'Fitna'nya",
kata Pendetan Jan kepada Emha. Pendeta Jan melanjutkan
bicara "Ini rumah saya…silahkan dienakkan berada di
sini", sambil memperkenalkan Emha kepada Orsan Arslam,
ketua Takmir
Masjid masyarakat Turki.

Perlu
diketahui bahwa diseluruh Negeri Belanda masyarakat Turki
sudah membangun 160
Masjid di antara 300 lebih Masjid di seluruh Nederland.
Selebihnya dibangun
oleh Kaum Muslimin asal Indonesia,
Marokko, atau Ummat Islam Belanda sendiri. Masjid
"Merkez" (Arabnya: Al-Markaz,
Indonesianya: Markas) itu sendiri berdiri sangat indah
megah dengan menara
tinggi artistik dan gabungan arsitektur Turki dan Belanda.
Malam hari 10
Oktober itu di salah satu hall Masjid, KiaiKanjeng akan
berjumpa dengan
campuran masyarakat yang berbeda-beda kebangsaan dan
Agamanya.
Penduduk  Deventer bukan hanya sangat ramah dan terbuka,
tapi juga selalu berusaha untuk mendekat dan menyapa orang
lain terlebih
dahulu. Terkadang mereka saling menyapa dan berkomunikasi
tanpa saling mengerti
bahasa yang dipakai, namun  memang benar
bahwa keikhlasan hati dan semangat persaudaraan mengatasi
segala kendala
bahasa. Bahkan sesekali terdengar suara tertawa sangat
tinggi di antara mereka,
padahal mungkin pemahaman masing-masing berbeda atas apa
yang ditertawakan.

Sementara Emha dan isterinya
Novia Kolopaking mengunjungi dua komunitas, salah satunya Promo yakni kumpulan kaum perempuan
Muslim dan perempuan Protestan. Mereka memiliki
program-program bersama untuk
saling belajar mengembangkan kehidupan, ketrampilan kerja,
pertukaran idiom
budaya, makanan, lagu, bahkan bersama-sama melaksanakan
program bantuan kepada
siapapun saja yang secara sosial perlu mendapat support.

Pada
tingkat komunitas, apa yang berlangsung di kalangan
masyarakat Deventer
mencerminkan konsep yang di Indonesia disebut
Masyarakat Madani, di mana
berbagai kelompok manusia yang berbeda-beda bangsa dan
Agamanya menyusun
semacam kode etik bersama untuk saling bersaudara, tidak
mengganggu keyakinan
orang lain, bekerjasama secara kebudayaan dan sosial
ekonomi.

Sumber: KabarIndonesia Com

Rabu, 08 Oktober 2008

Mahasiswa RI di Belanda Tolak Kunjungan Anggota DPR

DEN HAAG, SELASA - Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Belanda
mengeluarkan sikap keperihatinan terkait rencana 12 anggota DPR yang
akan melawat ke Eropa tanggal 9 hingga 13 Oktober. Pernyataan itu
dikeluarkan Anggota Presidium PPI Belanda Yohanes Widodo kepada Persda
Network, Selasa (8/10) di Den Haag, Belanda.

Yohanes mengatakan, sebanyak 12 orang anggota DPR akan ke Eropa
dengan rute Jakarta, Frankfurt, Berlin, Milan, dan kembali ke Jakarta.
Untuk itu PPI Belanda khawatir lawatan tersebut hanya untuk membalut
agenda jalan-jalan dengan alasan studi banding ke Bank Sentral Jerman
mengenai Peran dan Kewenangan Bank Sentral.

PPI Belanda mendapat informasi bahwa perjalanan yang dibiayai dengan
uang rakyat itu hanya resmi bekerja 1 jam untuk bertemu mitra di Bank
Sentral Jerman. Sisanya merupakan agenda city tour dan sightseeing.

Berdasarkan informasi tersebut, maka PPI Belanda menyatakan sikap.
Pertama, memboikot dan menolak kunjungan anggota DPR RI yang melakukan
aji mumpung dengan plesiran ke luar negeri dengan kamuflase studi banding.

Kedua, penolakan ini didasarkan pada pertimbangan DPR tidak memiliki
sense of crisis di tengah kemiskinan dan utang Indonesia yang masih
banyak. Jika sekadar studi banding dan pengumpulan data, maka tugas
itu bisa dilakukan dan diwakilkan oleh para mahasiswa Indonesia yang
berada di negara yang akan dikunjungi, dengan berkoordinasi dengan
Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI). Atau jika tujuannya untuk belajar
bisa dilakukan dengan cara mengundang pejabat Bank Sentral Jerman ke
Indonesia.

Ketiga, menyerukan para mahasiswa di Jakarta untuk menahan
keberangkatan rombongan anggota DPR di bandara. Dan keempat,
menyerukan para mahasiswa di Jerman untuk memboikot dan menolak
kedatangan rombongan anggota DPR tersebut.

"Kegiatan plesiran anggota DPR yang dibungkus sebagai studi banding,
menunjukkan bahwa anggota DPR sangat kebal terhadap kritik dan
lagi-lagi menunjukkan perilaku memalukan," ujar Yohanes mewakili
Presidium PPI Belanda.

(Yon Daryono)

Sumber : Persda Network

http://kompas.com/read/xml/2008/10/07/09192617/mahasiswa.ri.di.belanda.tolak.kunjungan.anggota.dpr

Selasa, 07 Oktober 2008

Ketua Pansus RUU Pornografi Marah-marah

Email From:
Agus Hamonangan

Laporan wartawan Kompas.com Inggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, SELASA - Ketua Panitia Khusus RUU Pornografi Balkan Kaplale
langsung 'naik darah' tanpa sebab yang jelas, saat dikonfirmasi
tentang rencana Pansus RUU Pornografi melakukan uji publik di empat
daerah yang kecenderungannya menolak RUU tersebut.

Balkan langsung marah-marah dalam bahasa yang tak jelas bahasa apa,
ketika disebutkan daerah-daerah yang disebut menolak. Daerah-daerah
tersebut adalah Denpasar, Kupang, Jayapura, dan Manado.

"Nggak ah, mana ada yang menolak. Saya menerima 267 SMS (pesan
singkat), 99 persen menerima, setuju-setuju saja," kata Balkan seusai
bertemu Ketua DPR Agung Laksono, Selasa (7/10) siang.

Tiba-tiba, dengan nada suara tinggi dan berteriak dia berkata, "Jangan
apa-apa Papua, apa-apa Papua. Saya ini orang Papua!," ujarnya sambil
terus mengomel dan masuk ke dalam lift meninggalkan wartawan. Padahal,
sesaat sebelumnya Wakil Ketua Pansus RUU Pornografi Agung Sasongko
mengatakan, selain di empat daerah yang mendukung, uji publik juga
akan dilakukan di Denpasar, Kupang, Jayapura, dan Manado, daerah yang
selama ini menolak keras lahirnya RUU Pornografi.

"Dengan adanya uji di daerah yang menolak akan menjadi pembanding,
yang menerima dan menolak masukannya gimana, sehingga proses draftnya
lebih bagus. Kalau sekarang kan hanya di daerah-daerah yang cenderung
menerima," kata Agung.

Kapan uji publik akan dilakukan, Agung menyatakan belum ditentukan.

http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/07/14505116/ketua.pansus.ruu.pornografi.marah-marah

Rabu, 01 Oktober 2008

Mengapa FPI Memakai Jubah Agama Dalam Gerakan-Gerakan Yang Berbau Kekerasan?

Hanya sebuah pertanyaan
di:
http://pormadi.wordpress.com/2008/09/26/aksi-pelemparan-batu-oleh-fpi/#comment-12384
Sangat disayangkan, fpi seakan-akan ingin terdepan dalam mencitrakan Islam sebagai agama yang berlandaskan kekerasan. Apakah fpi ini sebuah fenomena gerakan penghancuran Islam dengan cara menggunting dalam lipatan? Ataukah mereka demikian karena berharap mendapat publikasi gratis, tanpa biaya sepersen pun? Atau berharap mendapat kucuran dana dari lembaga-lembaga anti damai yang hanya bisa eksis dengan gerakan-gerakan teror? Sayangnya mengapa agama yang dipakai? Sayangnya mengapa gerakan-gerakan kekerasan fpi justru mendapat simpati yang luas? Apakah ini pribadi, watak dan impian kita?
Orang-orang seperti Gus Dur yang membuat wangi semerbak Islam justru selalu dicurigai, selalu dituduh anti Islam, mengapa?
Dulu ada propaganda anti PKI, karena gerakan-gerakan mereka penuh kekerasan, penuh pemaksaan, pembunuhan dan sebagainya, apakah fpi terinspirasi dari itu?
Sekali-lagi, mengapa agama yang dipakai?