Senin, 25 Agustus 2008

Meriah, Pesta Rakyat Simpedes di Kefamenanu

Kefamenanu, sabtu (23/8/08).
Sebagai wujud apresiasi dan terimakasih BRI kepada masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan yang selama ini telah menjadi nasabah setia tabungan Simpedes, maka BRI Cabang Kefamenanu selama 2 hari ini, (22-23/8/08) telah menggelar Pesta Rakyat Simpedes (PRS), dengan 4 segmen kegiatan outdoor, yang berpusat di lapangan umum Oe Manu, depan alun-alun Bupati Kabupaten Timor Tengah Utara.

Kegiatan yang oleh BRI pusat telah dijadikan sebagai kalender tetap Nasional per semester ini, pada Kanca BRI Kefamenanu juga telah melibatkan pengusaha mitra setempat, kecil maupun besar. Antara lain dengan membuka stand-stand penjualan produk mereka, baik sandang-pangan, warung, maupun produk elektronika, dalam segmen Pasar PRS.

Sementara pada segmen Panggung PRS, Kanca BRI Kefamenanu telah mendatangkan dua orang artis dari Bandung, serta mengundang berbagai kelompok masyarakat baik sanggar seni maupun sekolah-sekolah, untuk turut serta mementaskan kesenian lokal, pada dua malam berturut-turut, yang disaksikan ribuan masyarakat seputar kota Kefamenanu.
Sedangkan siang hari segmen ini juga telah dilakukan kegiatan panjat pinang, baik untuk laki-laki maupun perempuan, lomba melukis, serta lomba balap sepeda anak-anak usia sekolah.

Pada segmen Pawai PRS, yang juga secara spontan mendapat apresiasi hangat masyarakat pemilik kendaraan roda dua maupun empat, seputar kota Kefamenanu, dengan turutnya mereka berpartisipasi saat pawai keliling kota. Sedangkan Kanca BRI Kefamenanu, dalam pawai itu, telah memakai 2 unit mobil tronton untuk memajangkan semua hadiah-hadiah yang akan diperebutkan nasabah Simpedes lewat penarikan undian.

Pada segmen Panen PRS, Kanca BRI Kefamenanu, dalam dua malam kegiatan itu telah membagi-bagi hadiah lewat penarikan undian serta pemberian beasiswa kepada 15 siswa-siswi berprestasi dari berbagai sekolah di Kabupaten Timor Tengah Utara.

Saat pelipuan, wartawan juga sempat menemui ketua panitia, Ket. Tadeus Dari, serta pimpinan Kanca BRI Kefamenanu, Edward Manik, di tengah kesibukan mempersiapkan acara Pesta Rakyat Simpedes, Sabtu (23/8), untuk mengonfirmasi seputar kontribusi tabungan Simpedes, namun keduanya tidak dapat memberikan jawaban yang jelas dengan alasan tidak dapat mengingat persis datanya. Demikian juga seputar seluk-beluk dana PRS, baik kegiatannya pestanya, serta jumlah belanja hadiah, lagi-lagi keduanya tidak bersedia menjawabnya.

Rabu, 13 Agustus 2008

Jangan remehkan Jurnalis Warga

Pada selasa, 12 Agustus 2008, kemarin, Kompas pada versi online-nya memuat pernyataan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bidang Multimedia, Priyambodo RH, seusai diskusi tentang Jurnalisme Warga, di Jakarta, Selasa (12/8), mengatakan bahwa jangan pernah menganggap Jurnalis Warga itu tidak profesional, sebab menurut beliau yang memberi contoh bahwa ada kalangan profesi seperti dokter, geolog atau mereka yang kecewa dengan media masa serta kalangan profesional yang menggunakan gaya wartawan yang karena tidak mempunyai akses ke media masa lalu membikin blog.
Pada kesempatan itu juga beliau mengingatkan agar berpegang pada etika jurnalis dalam menyebarkan berita, serta jargon 'kata-kata di balas dengan kata-kata', sehingga tidak berujung di pengadilan.
Klik; http://www.kompas.com/read/xml/2008/08/12/17202927/jurnalis.warga.belum.tentu.tak.profesional

Bagaimana pendapat anda? Saya yakin banyak dari anda yang sependapat dengan pak Priyambodo.
Demikian juga saya, sependapat, kenyataan bahwa banyak bloger yang memang adalah dari kalangan profesional, dan dalam pengungkapan ide-idenyapun sangat luar biasa baiknya, sangat profesional!
Saya benar-benar menikmati tulisan mereka, atau bahkan tulisan anda juga sangat enak-gurih untuk di santap sesuai dengan mood saya.
Bahkan bagi saya para bloger yang adalah Jurnali Warga telah menjadi pahlawan-pahlawan tanpa pamrih dalam pencerahan bangsa.
Setuju?

Tentang Abu-Khabaal al-Marsi dan Al Qaeda

Seorang teman mengirim pertanyaan via sms tentang Abu-Khabaal al-Marsi. Bila ku jawab via sms, jadi kemahalan, maka ku jawab via blog ini. Nanti ku perbaiki lagi, atau bila ada yang tau lebih banyak silahkan sumbang pengetahuannya demi sahabatku itu. Tanks.

Abu-Khabaal al-Marsi, adalah seorang pakar kimia dan senjata biologis dari jaringan Al Qaeda, telah dinyatakan tewas bersama tiga rekannya, akibat serangan roket ke dua, 28 Juli 2008 yang lalu. Serangan roket itu diduga dilakukan oleh pasukan kendali AS, di perbatasan Pakistan.
Abu-Khabaal al-Marsi yang juga di kenal dengan nama Midhat Mursi al-Sayid Umar yang sepanjang ini di kenal sebagai pembantu dekat Osama bin Laden dan berada di jaringan dalam Al Qaeda. Adalah seorang kimiawan kelahiran Mesir, 29 April 1953, adalah merupakan salah satu target pemerintah AS, yang selama ini di cari dan diburu secara intensif oleh pasukan AS.
Al Qaeda yang berarti pondasi atau dasar, dari bahasa Arab itu merupakan suatu organisasi paramiliter yang berawal dari gerakan fundamentalis Islam Sunni, yang oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, Britania Raya, Kanada, Australia dan PBB di tambah beberapa negara lain telah dinyatakan sebagai organisasi teroris internasional, sebenarnya bertujuan membendung pengaruh luar terhadap kepentingan Islam ini merupakan pengikut - setidaknya sangat di pengaruhi oleh mashab Salafi.

Kamis, 07 Agustus 2008

Ajeng 'Mama Mia' , demi membantu sang ayah saat sakit, harus stop sekolah.

Kehidupan Ajeng 'Mama Mia' Astiani, memang penuh dinamika, yang mengesankan banyak orang.

Saat ia dan ke dua orang tuanya mengamen, tak jarang ia di hina, di maki, bahkan hingga mulai bersinar di ajang Mama Mia show-pun perlakuan itu masih ada, tapi semuanya ia serahkan pada Tuhan.

Ayah Ajeng juga sempat menceritakan kalau Ajeng pernah keluar dari sekolah karena mereka tidak mampu menanggung biaya sekolahnya. Bahkan, lebih dari itu, Ajeng harus mengamen demi hidupnya dan demi membantu ke dua orang tua beserta adik-adiknya.
"Dia pernah berhenti di kelas tiga, untuk mengamen".
Selanjutnya, di kisahlan bahwa saat itu Ajeng berumur sembilan tahun.
"Dia mesti membantu keluarga, apalagi saat itu saya sakit paru-paru, TBC dan harus berobat secara intensif"
Saat di komentari, dengan tingi sekitar 167cm, dan dengan berat tubuh sekitar 70an kg, nampak sehat, tidak ada indikasi terkena penyakit tersebut, wajah lelaki berusia empat puluhan tahun ini tiba-tiba berubah cerah, "Puji Tuhan, semua itu telah berlalu, lihat, saya sehat kan?" katanya seraya merenggangkan ke dua tangannya, "Saya telah dinyatakan sembuh, total sembuh! Semua ini berkat Tuhan Yesus", lanjutnya seraya menunjukkan ke atas dengan tangan kanannya.
Kembali ia mengangguk saat di tanya tentang kelanjutan sekolah Ajeng.
"Sebenarnya Ajeng tidak lagi di smp, tapi sma, kalo dia tidak mengulang karena kesulitan kami. Tapi mungkin ini adalah rencana Tuhan".

Ajeng 'Mama Mia' masih di hina hingga memasuki 4 besar dalam reality show Indosiar

Walau dewi keberuntungan tengah menaungi mereka, bukan berarti segalanya di raih dengan mudah.
Saat diwawancarai di tengah-tengah latihan bersama untuk maching, ayah Ajeng, Harry Christian, yang selalu mengiringi putrinya dengan gitar akustik ini mengungkapkan, bahwa dengan latar belakang kehidupan mereka yang hari demi hari terus menapaki berbagai ruas jalan maupun berbagai tempat di Jakarta, terus di rasakan hingga Ajeng memasuki empat besar, bukan kerena mereka terus mengamen, tapi justru karena ledekan dari sesama peserta Mama Mia yang mengatai Ajeng adalah gembel, pengamen, dan sebagainya, yang tidak pantas untuk masuk hingga empat besar.
Saat ditanya lagi, siapa saja yang meledeknya, pria berambut ikal, yang di biarkan memanjang ini mengelak untuk mengungkapkannya, " tidak etis, tidak pantaslah kalau saya ungkapkan di sini ", jawabnya sambil tertawa.


Show demi anak-anak jalanan.

Pada kesempatan yang sama, mas Harry, ayah Ajeng 'Mama Mia' juga masih menceritakan kegiatan Ajeng akhir-akhir ini untuk mengumpulkan dana bagi anak-anak jalanan sebagai ungkapan terimakasihnya pada Tuhan.
"sebahagian dana yang terkumpul akan kami sumbangkan bagi kegiatan amal bagi anak-anak jalanan", ungkapnya, "dengan pemberian sedikit modal, kami berharap mereka bisa memberdayakan diri mereka sendiri sesuai dengan minatnya masing-masing".

Rabu, 06 Agustus 2008

Ajeng 'Mama Mia' show di Kefamenanu

Masyarakat kota Kefamenanu kembali berjubel di jalanan, kali ini mereka menyambut sang bintang Nama Mia, Ajeng Astiani (15), serta Dwi Astuti alias mama Cindy (36).
Setelah berbulan-bulan Masyarakat kota Kefamenanu hanya bisa terpaku di tempat untuk menyaksikan kiprah sang pengamen jalanan itu di berbagai media visual maupun cetak, kini mereka punya kesempatan untuk bisa menyaksikan secara langsung sang pujaan hati mereka.

Ajeng adalah anak ke dua dari enam bersaudara dari Harry CH serta Dwi Astuti alias mama Cindy, memang layak mendapat sambutan yang luar biasa dari penggemarnya di Kefamenanu, karena ia telah menapaki berbagai kesulitan hidup di ibu kota Jakarta. Masyarakat kefamenanu benar-benar tau bagaimana kisahnya, yang pernah di liput di berbagai media, cetak maupun visual. "Dia pernah ngamen di bus-bus, di jalan-jalan, pada berbagai sudut ibukota Jakarta", jawab seorang pemuda tanggung, yang tengah berdiri di jalan,saat menanti sang finalis mama mia pertama itu, saat ditanya siapa Ajeng itu.
Di kisahkan, keikutsertaannya di ajang realitishow Mama Mia Indosiar itu hanyalah kebetulan saja, saat ia dan orang tuanya tengah mengamen di bus PPD 46, jurusan Grogol-Kampung Rambutan, jakarta. Seseorang penumpang wanita menyodorkan tabloid yang berisi pengumuman audisi Mama Mia. Penumpang itu bahkan menganjurkan kepada ke dua orang tuanya untuk mendaftarkan anak mereka agar bisa mengikuti audisi nanti.
Kemujuran memang tengah berpihak kepada mereka, terbukti, dari 3000an peserta saat itu, Ajeng melenggang hingga babak semi final.

Nanti sambung lagi ya, saat ini banyak penggemarnya lagi menanti di tempat pertunjukannya, Gereja Petra, Kefamenanu.

Selasa, 05 Agustus 2008

Komentar-komentarku

Ass wr wb,
buat mbak Aisha, semestinya mbak bahagia karena keluarga mbak, khususnya kakak mbak sudah mampu menjabarkan arti kasih, klop dengan Allah SWT yang Maha Kasih, kalau mbak mau objektif mencermati dunia saat ini, kasih pada perbedaan itu sulit, apalagi dengan ketulusan tanpa pamrih!
Mungkin mbak terlalu kaku pada norma-norma tertentu yang terkadang justru melupakan logika Allah SWT sebagai Yang Tidak Tercela, Maha suci dan Maha Kebaikan lainnya, lalu membangun logika terbalik, kontra dari sifat-sifat Allah SWT. Sekali-kali coba mbak mengosongkan diri mbak-lepas dari semua etika, ajaran, maupun ambisi yang mendiami hati mbak-polos, apa adanya, lalu bersandar padaNYA, dengan logika DIA begitu Maha Baik sehingga mbak ada-dunia ada beserta segala isinya ada, semuanya untuk mbak, untuk kita. Kasih manusia sepanjang kepentingan pribadinya yang dijabarkan dengan berbagai cara, kasih Allah tiada duanya, sepanjang kehidupan kita.
Lalu dengan hati mbak yang tanpa berbagai etika, ajaran serta keyakinan akan Kebaikan Allah Yang Tak Terhingga itu, tidakkah mbak bahagia melihat dua insan manusia (yang adalah ciptaan Allah) itu saling mengasihi walaupun mereka berbeda? Tidakkah mbak tersentuh oleh kasih itu? Atau mbak benci dan marah bila mereka saling mengasih? Kalo demikian mbak dekat pada siapa, Allah Yang Begitu baiknya pada mbak atau pada si iblis yang memenuhi isi dunia ini dengan berbagai ajaran kasih yang palsu,egois dan sebagainya, yang akhir-akhirnya ingin agar manusia ciptaan Allah saling menghancurkan? Coba mbak renungkan!

Mohon tanggapan dari sdr hafez dan guroba.