Senin, 15 Desember 2008

Brin, Pengetahuan, dan Pencerahan

Oleh NINOK LEKSONO

http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/12/10/02433689/brin.pengetahuan.dan.pencer\
ahan

"Sergey Brin, salah satu pendiri Google, yakin bahwa pengetahuan
selalu merupakan hal baik dan (karena itu) mestinya ada lebih banyak
lagi pengetahuan yang bisa dibagi." (The Economist, Enlightenment Man,
6-12/12)

Sebagai salah satu pendiri perusahaan internet terbesar di dunia
(Google), Sergey Brin adalah sosok yang besar pengaruhnya, selain
sebagai salah seorang terkaya Amerika.

Belum lama ini muncul kisah tentang sosok kelahiran Moskwa 35 tahun
silam yang ahli matematika ini. Tanggal 18 September 2008 ia
meluncurkan blog pribadi di too.blogspot.com. Dalam posting pertama,
Brin�seperti dilaporkan Michael Arrington di situs Techcrunch�tampak
bercanda. Namun, dalam posting kedua, ia terdengar serius. Ia bicara
tentang perusahaan 23andMe (yang salah satu pendirinya adalah
istrinya, Anne Wojcicki). Menurut perusahaan yang bergerak dalam riset
DNA ini, ia punya mutasi gen yang terkait dengan penyakit parkinson
(G2019S). Dengan itu, Brin termasuk orang yang bisa terkena penyakit
parkinson.

Tetapi, laporan kali ini bukan untuk membahas kemungkinan Brin terkena
parkinson, melainkan untuk mengupas sikap dan pandangannya tentang
keterbukaan informasi dan pengetahuan. Hal ini ia sampaikan dalam
Konferensi Zeitgeist yang diselenggarakan Google. Inilah pertemuan
eksklusif bagi kaum inteligensia. (Zeitgeist, dari Bahasa Jerman, zeit
'waktu' dan geist 'semangat'. Selain harfiah berarti "semangat zaman",
ungkapan ini menguraikan suasana keintelektualan, keberbudayaan,
moral, etik, iklim politik satu zaman.)

Di forum ini, mereka yang dikenal sebagai "pemimpin pemikiran"
(thought leaders) dunia berkumpul selama dua hari untuk membicarakan
upaya menemukan jalan keluar bagi problem dunia paling berat dengan
menerapkan nilai-nilai penalaran dan sains pencerahan yang didukung
oleh Google.

Dalam kaitan penemuan 23andMe, salah seorang hadirin Pertemuan
Zeitgeist menanyakan, apakah mengetahui dirinya berpotensi terkena
parkinson baik atau tidak bagi Brin. Dalam satu hal, orang mengatakan
"Tidak tahu itu merupakan berkah". Bukankah setelah Brin tahu tentang
gen parkinson, ia akan hidup dilanda kecemasan?

Mendapat pertanyaan itu, Brin pertama-tama menyampaikan, "Siapa yang
cemas?" Toh yang ia sampaikan hanyalah statistik bahwa untuk orang
seperti dirinya, peluang mendapat parkinson adalah 20 persen hingga 80
persen. Itu saja.

Selebihnya, dengan mengetahui adanya kans sebesar itu, ia justru lalu
mengambil langkah agar bisa terhindar dari penyakit tersebut. Ia,
seperti dikutip The Economist di atas, menyebutkan bahwa olahraga
membantu (mencegah parkinson).

Arti pengetahuan

Dengan uraiannya tentang peluang terkena parkinson, baik di blog
pribadinya maupun di Konferensi Zeitgeist, Sergey Brin ingin
menegaskan bahwa pengetahuan itu baik dan selalu lebih baik dari
ketidaktahuan.

Berbekal pandangan itu, Brin lalu mendanai dan mendorong dilakukannya
riset terhadap mutasi gen yang juga disebut dengan nama LRRK2 dan juga
terhadap penyakit parkinson.

Sebagai tokoh internet terkemuka, Brin lalu memperlakukan gen tadi
sebagai penyakit (bug) pada kode personalnya, jadi tidak ada bedanya
dengan bug di komputer yang setiap hari dibereskan oleh teknisi
Google. Brin�selain melakukan upaya mendahului (pre-emptive)�juga
mengembangkan semangat berbagi. Dengan menolong dirinya sendiri, ia
lalu bisa menolong orang lain.

Selain menjunjung pengetahuan, dalam sikap Brin juga terkandung
pencerahan, hal yang tecermin dari visi yang kemudian juga dijadikan
moto Google, yakni membuat semua informasi di dunia ini "bisa diakses
dan dimanfaatkan secara universal". Bersama dengan mitranya, pendiri
Google lainnya, Larry Page, kedua tokoh ini terus berupaya membawa
semua informasi ke internet.

Daya transformatif

Dalam hidup, kita juga pernah mendengar kalimat bijak yang
menyebutkan, "berbeda dengan uang, ilmu yang dibagikan tak akan habis,
tapi malah bertambah". Dengan caranya, Brin tampak meyakini makna
penyebaran pengetahuan.

Kisah Google sendiri sebelum ini telah ditulis oleh David Vise dan
Mark Malseed dalam buku The Google Story (2006).

Dari kesehatan, Google dan kedua pendirinya juga mencoba berbuat untuk
kebajikan lain. Di China mereka sepakat untuk menyensor hasil
pencarian melalui mesin pencari Google. Mungkin itu untuk menyenangkan
pihak Komunis, tetapi mereka berpandangan hal itu dilakukan dengan
keyakinan bahwa di luar informasi yang disensor, warga China akan bisa
mendapatkan informasi lebih banyak, dan itu akan membuat mereka lebih
sejahtera.

Dalam Konferensi Zeitgeist, Brin mengumumkan, biarkan setiap orang
menemukan genomnya masing-masing, lalu nyamanlah untuk berbagi kode
yang diperoleh tadi agar pihak lain�pasien, dokter, dan
peneliti�bekerja memecahkan sandi dan menemukan biang kerok (bug).

Semangat zaman yang diusung Brin bercorak keterbukaan informasi, yang
diharapkan bisa memacu terbentuknya masyarakat berbasis pengetahuan.
Untuk tujuan pragmatis, hal itu dimaksudkan agar masyarakat tersebut
lebih berdaya saing. Namun, Brin tak menyinggung soal ini. The
Economist juga mengaitkan Zeitgeist ala Brin lebih dalam konteks
pencerahan.

Minggu, 14 Desember 2008

Google Terjemahan Sekarang Bisa 'Berbahasa' Indonesia

Google sejak empat hari lalu (10 December 2008) telah mengumumkan peluncuran situs penerjemahan bahasa Indonesia dan 34 bahasa lainnya di
http://translate.google.co.id . Sekarang pengguna bahasa Indonesia di
seluruh dunia dapat mencari dan membaca konten internet berbahasa
asing dalam bahasa mereka sendiri dengan layanan Google Terjemahan™.
Dengan layanan web gratis ini, pengguna bahasa Indonesia dapat
menerjemahkan teks frase atau halaman web tertentu dari dan ke bahasa
Indonesia. Mereka juga dapat menggunakan kata-kata kunci dalam bahasa
Indonesia untuk mencari halaman web yang diterbitkan dalam 34 bahasa
dan hasilnya diterjemahkan secara otomatis ke dalam bahasa Indonesia.
Selain itu, Google juga menyediakan sebuah
alat (atau gadget) yang
dapat digunakan oleh pemilik situs berbahasa Indonesia untuk
menerjemahkan secara instan halaman web mereka ke 34 bahasa lainnya.

"Di Google kami percaya bahwa Internet bisa meningkatkan akses ke
semua sumber informasi dunia tanpa memandang bahasa," ungkap Google
Southeast Asia Marketing Manager Derek Callow. "Peluncuran Google
Terjemahan™ dalam bahasa Indonesia akan memudahkan jutaan pengguna
Internet berbahasa Indonesia di seluruh dunia untuk mencari dan
mengakses lebih banyak konten web dalam bahasa mereka sendiri."

"Google Terjemahan™ juga memungkinkan pengguna Internet untuk
menyumbang dalam upaya membantu meningkatkan hasil terjemahan dari dan
ke bahasa Indonesia. Apabila pengguna Internet mendapati sebuah
terjemahan yang tidak akurat, fitur ini memungkinkan mereka untuk
menyarankan terjemahan yang lebih baik dibandingkan dengan mesin
penerjemahan," kata Callow.

Gunakan Google Terjemahan™ untuk membaca teks dan halaman web berbahasa asing
Anda ingin mencari mitra bisnis di Timur Tengah, tetapi tidak bisa
membaca bahasa Arab? Anda tinggal copy and paste teks Arab ke dalam
kotak berlabel "Teks asli" pada http://translate.google.co.id dan
pilih Bahasa Indonesia untuk menerjemahkannya. Google juga bisa
secara otomatis mendeteksi bahasa teks yang Anda sisipkan ke dalam
kotak "Teks asli". Cukup pilih "Deteksi Bahasa" pada sisi kiri-menu
drop-down.

Untuk menerjemahkan seluruh isi sebuah halaman web, seperti misalnya
situs berbahasa Perancis tentang berita selebritis terbaru dari negeri
menara Eiffel itu, masukkan URL atau alamat web ke dalam kotak
"Terjemahkan laman web" dan pilih Bahasa Indonesia sebagai tujuan
bahasa yang Anda ingin terjemahkan. Dalam beberapa detik, Google
mampu menganalisa isi dari halaman web itu dan menghasilkan konten
dalam bahasa Indonesia atau salah satu dari 34 bahasa yang dapat
dipilih.

Gunakan pencarian dalam bahasa sendiri untuk memperluas wawasan Anda
Mengambil contoh seorang mahasiswa Indonesia yang harus melakukan
riset tentang sejarah Berlin secara mendalam. Jika ia menggunakan
bahasa Indonesia, informasi ini akan sangat terbatas karena tentunya
sebagian besar informasi mengenai hal ini menggunakan bahasa Jerman.
Tetapi bagaimana jika ia dapat menerima hasil web tentang sejarah
Berlin dalam bahasa Jerman yang langsung diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia?

Google Terjemahan™ dapat menjadi solusinya. Di bawah tab "Penelusuran
Diterjemahkan", Anda dapat mengetik topik pencarian dalam bahasa
Indonesia dan memilih bahasa yang diinginkan dari situs-situs dunia.
Dalam beberapa detik, Google akan menerjemahkan permintaan Anda,
melakukan pencarian web, dan menerjemahkan hasil pencarian ke dalam
bahasa Indonesia. Jika Anda klik link hasil pencarian, halaman web
tersebut akan diterjemahkan juga.

Bahasa Tidak Lagi Menghalangi Komunikasi Web atau Blog
"Google Gadget" dapat membantu membuat situs web konten lokal lebih
mudah diakses oleh pengguna Internet di luar negeri - hanya dengan
menambahkan satu baris kode HTML di situs Anda. Misalnya, jika Anda
mempunyai situs atau blog berbahasa Indonesia, dengan menambahkan
gadget Google Terjemahan™, Anda dapat meningkatkan lalu lintas
(traffic) situs Anda karena memudahkan pengguna Internet dari seluruh
dunia untuk menerjemahkan halaman web Anda ke salah satu dari 34
bahasa pilihan yang mereka pahami.

Gadget untuk menerjemahan situs web ini dapat digunakan dengan gratis
dan dapat dilekatkan (embed) ke dalam situs anda secara mudah.
Kunjungi "Peralatan" pada Google Terjemahan™, lalu pilih bahasa
Indonesia untuk bahasa halaman web Anda, dan kemudian cut and paste
kode HTML yang dihasilkan secara otomatis untuk dimasukan ke situs
Anda. Kini, pengguna Internet yang mengunjungi situs web berbahasa
Indonesia dapat menerjemahkan situs web tersebut secara otomatis ke
salah satu dari 34 bahasa yang tersedia dengan menggunakan menu
drop-down yang terdapat pada gadget Google Terjemahan™. Pengguna akan
dibawa secara otomatis ke versi situs anda yang telah diterjemahkan.

Tentang Google Terjemahan™
Aplikasi penerjemahan atau terjemahan bahasa otomatis merupakan alat
yang sangat berguna bagi pengguna Internet untuk segera mendapatkan
akses dan gambaran web konten dalam bahasa yang mereka tidak ketahui
dengan baik. Meskipun mesin terjemahan tidak sempurna, para pengguna
yang sebelumnya tidak mampu membaca situs web Anda, kini bisa
mendapatkan pemahaman dasar tentang konten Anda. Selain itu, Google
juga memiliki fungsi untuk menyarankan terjemahan yang lebih baik bagi
pengguna jika mereka menemukan terjemahan yang aneh atau tidak tepat.
Google menggunakan masukan ini untuk membantu meningkatkan kualitas
terjemahan di masa mendatang.

Google Terjemahan™ saat ini mendukung bahasa-bahasa: Arab, Indonesia,
Bulgaria, Catalan, Cina, Kroasia, Ceko, Denmark, Belanda, Inggris,
Filipina, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Yahudi, Hindi, Italia,
Jepang, Korea, Latvia , Lithuania, Norwegia, Polandia, Portugis,
Rumania, Rusia, Serbia, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Ukraina
dan Vietnam.

Siaran Pers Bank Indonesia Mencabut dan Menarik 4 (empat) Pecahan Uang Kertas dari Peredaran

Siaran Pers
Bank Indonesia Mencabut dan Menarik 4 (empat) Pecahan Uang Kertas
dari Peredaran
Sumber Data Biro Hubungan Masyarakat Tanggal 26-11-2008
Contact Biro Humas, Telp : (62-21) 381-7187 Fax : (62-21) 350-1867, E-mail
: humasbi@bi.go.id
Lampiran Gambar uang(82 Kbytes)
No. 10/ 61 /PSHM/Humas
Bank Indonesia terhitung mulai tanggal 31 Desember 2008, melalui Peraturan
Bank Indonesia (PBI) No. 10/33/PBI/2008 secara resmi mencabut dan menarik 4
(empat) pecahan uang kertas dari peredaran. Pecahan uang kertas yang dicabut
dan ditarik adalah sebagai berikut:
i. Rp10.000 Tahun Emisi (TE) 1998 (Gambar Muka: Pahlawan
Nasional Cut Nyak Dhien),
ii. Rp20.000 Tahun Emisi (TE) 1998 (Gambar Muka: Pahlawan
Nasional Ki Hajar Dewantara),
iii. Rp50.000 Tahun Emisi (TE) 1999 (Gambar Muka: Pahlawan
Nasional WR. Soepratman), dan
iv. Rp100.000 Tahun Emisi (TE) 1999 (Gambar Muka:
Pahlawan Proklamator Dr.Ir.Soekarno dan Dr. H. Mohammad Hatta, berbahan
polymer).
“Bank Indonesia secara rutin melakukan pencabutan dan penarikan uang rupiah.
Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan antara lain masa edar yang cukup
lama dan perkembangan teknologi unsur pengaman (security features) pada
uang”, demikian disampaikan S. Budi Rochadi, Deputi Gubernur bidang
Pengedaran Uang.
Dengan pencabutan dan penarikan uang rupiah dari peredaran maka terhitung
mulai tanggal 31 Desember 2008, empat pecahan uang tersebut tidak berlaku
lagi sebagai alat pembayaran yang sah (legal tender).
Namun demikian, bagi masyarakat yang masih memegang uang pecahan-pecahan
tersebut dapat melakukan penukaran dengan uang rupiah pecahan yang sama atau
pecahan lainnya yang masih berlaku di kantor-kantor Bank Indonesia atau bank
umum terdekat. Â Batas waktu penukaran empat uang pecahan tersebut di bank
umum adalah sampai dengan tanggal 30 Desember 2013 atau 5 (lima) tahun sejak
pencabutan dan penarikan uang tersebut. Sementara itu, batas waktu penukaran
di Bank Indonesia adalah sampai dengan tanggal 30 Desember 2018 atau selama
10 (sepuluh) tahun sejak tanggal pencabutan. Hak untuk menuntut penukaran
empat pecahan uang rupiah yang dicabut dan ditarik tersebut tidak berlaku
lagi setelah 10 (sepuluh) tahun terhitung tanggal 31 Desember 2018. Â
Jakarta, 26 November 2008
BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT

Filianingsih Hendarta
Kepala Biro
http://www.bi.go.id/web/id/Ruang+Media/Siaran+Pers/sp_106108.htm

Lampiran:
siaran pers uang

Jumat, 05 Desember 2008

Maulana Balita Perokok

Mungkin ini menjadi pertimbangan MUI untuk mengeluarkan fatwa haram
merokok bagi anak-anak, atau cuma kebetulan?


Lalu untuk orang dewasa apa pertimbangannya?
Tapi itu persoalan lain, berikut ini sebuah kisah menarik seputar
rokok yang dimuat <a
href="http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/27/14031189/siang.sedot.rokok.malam.sedot.susu">Kompas.com</a>
kemarin.


MALANG, RABU — Gara-gara mencoba rokok milik kakeknya ketika berusia 2,5
tahun, Maulana, balita usia empat tahun ini jadi ketagihan merokok. Warga
Dusun Sonosari, Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, ini
sehari bisa menghabiskan tiga batang.

Tidak ada yang beda dengan penampilan Maulana, bocah lucu itu. Ia juga masih
tetap bermain dengan teman sebayanya di rumah neneknya, Painah (48), yang
berada di Jalan Cokroaminoto RT 46 RW 08, Dusun Sonosari, Desa Kebonagung,
Kecamatan Pakisaji.

Namun, yang membuatnya beda, Maulana sudah doyan merokok. Padahal, biasanya
merokok baru dilakukan oleh pria dewasa minimal usianya 17 tahun ke atas.
Ikhwal kesukaan merokok ternyata dari coba-coba rokok milik kakeknya,
Kusyanto (55).

"Katanya waktu itu hanya mencoba. Namun, ternyata sampai sekarang. Kalau
saya pribadi, kasihan melihatnya masih kecil sudah merokok. Saya ingin cucu
saya bisa sembuh dari kebiasaan itu," kata Painah, nenek yang mengasuh
Maulana karena ibunya, Lastri (35), sedang bekerja di PR Penamas, Pakisaji,
ketika ditemui di rumahnya, Rabu (26/11).

Karena sudah kecanduan merokok, gerak tubuh Maulana sudah seperti orang yang
mahir merokok. Ini bisa dilihat bagaimana cara dia membawa pak rokok berikut
korek di atasnya. Begitu juga cara menghidupkan rokok, cara mengisap rokok
dan menghembuskannya.
Ia bahkan bisa menghembuskan rokok dari hidungnya dengan piawai sehingga
orang dewasa yang melihat hanya bertanya-tanya, kok bisa ya? Bagaimana nanti
kesehatannya? Menurut Painah, cucunya sudah pernah diperiksakan ke Puskesmas
Pakisaji. Namun, sejauh ini tidak ada gangguan apa-apa. Katanya, cucunya
meski sudah merokok lagaknya orang dewasa, kalau sudah datang malam hari dan
hendak tidur, ia juga mencari dot susu miliknya.

Tiap malam, sebelum tidur Maulana mengonsumsi salah satu merek susu
terkenal. Namun, begitu bangun tidur ia sudah mulai bermain dengan rokoknya.
Setelah mandi dan makan, Maulana, bungsu dari tiga bersaudara ini, sudah
mulai menghidupkan rokoknya seperti orang dewasa.

"Namun, kalau sudah asyik bermain, ia seharian bisa tidak merokok," ungkap
Painah. Ia berharap ketika aktivitasnya mulai banyak, seperti ketika
memasuki dunia sekolah (TK), cucunya tidak berpikiran lagi tentang merokok.

Lucunya, Maulana enggan mengonsumsi rokok dari merek-merek yang beredar. Ia
hanya doyan rokok putih merek BMW produksi PT Gandum, Malang. Jika
persediaan rokoknya habis, ia biasanya membeli di toko tetangganya.

Maulana sendiri ketika ditanya bagaimana rasa rokok yang dihisapnya, ia
hanya bilang enak. Ketika merokok di kamar salah satu kakaknya, satu
tangannya membawa rokok, satu tangan lainnya mencandai seorang anak kecil
tetanggannya. Ya, layaknya ia main seperti balita lainnya. Bedanya, ada
rokok di tangannya.

Painah menambahkan, ia dan anggota keluarga lainnya sudah berusaha agar
Maulana tidak merokok lagi dengan cara melarangnya. "Namun, ya itu. Dia
pasti akan membanting semua barang yang ada di rumah sehingga ia bisa
merokok lagi," ungkapnya. Ayah kandung Maulana, Suwarno, katanya tidak
mengetahui kelakuan anaknya karena sudah berpisah dengan ibu Maulana.
Suwarno dikabarkan sudah menikah lagi dan tinggal di Wagir, Kabupaten
Malang.

Sementara itu, dr Susanto Adijono, Kepala Puskesmas Pakisaji, mengatakan,
meski secara fisik si anak tidak mengalami kelainan/keluhan apa-apa, kondisi
ini sudah patut diwaspadai karena anak sudah memasuki fase kecanduan. "Apa
yang dilakukan si anak juga tidak lepas dari kesalahan orangtua. Namanya
anak, begitu mencoba ternyata tidak dilarang, ya akan terus," kata dr
Susanto ketika dihubungi terpisah.

Karena itu, orangtuanya harus segera mengalihkan aktivitas si anak pada
kesibukan dan melakukan pengawasan agar tidak melakukan kebiasaan merokok
lagi. Apalagi, seperti dituturkan Painah, jika cucunya Maulana dilarang
merokok justru marah-marah. Selain itu, ia berharap Maulana bisa diarahkan
ke psikiater anak.

"Karena mungkin dia mengalami kondisi broken home, tetapi tidak terlihat
karena masih anak-anak," ujarnya. Menurutnya, yang jelas dari aktivitas
merokok sejak dini, dari sisi kesehatan sangat mengkhawatirkan karena bisa
mengancam jantung, pembuluh darah, dan paru-parunya. "Kalau si anak tidak
bisa dituturi (dinasihatinya), ya butuh pengawasan ketat orangtua,"
pungkasnya.

Sumber:
<a href="http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/27/14031189/siang.sedot.rokok.malam.sedot.susu">Kompas.com</a>

Erensdh

--
erensdh

Rabu, 22 Oktober 2008

RUU Pornoan, Andalah Penentunya!

Barusan ini aku mendapat beberapa e-mail yang berhubungan dengan RUU Pornografi, mungkin anda membutuhkannya.

Kalo aku, kagak perduli untuk soal yang satu ini, apalagi sudah ada beberapa rujukan uu yang bisa digunakan oleh pengadilan, kalau mereka mau.
Sejauh apa manfaatnya, tergantung dari moral perangkat hukum kita.

Walau katanya negara ini berdasarkan hukum, kenyataannya banyak oknum yang sok benar dengan tindakan main hakimnya, ironisnya itu bisa terjadi didepan aparat yang berwenang, bukti hukum tidak berjalan, anda tau juga kan?

Soal RUU PORNOGRAFI disahkan atau tidak itu juga bukan urusanku, bagiku yang penting para anggota DPR sudah berupaya duduk manis dan jalan-jalan demi memanfaatkan kedudukannya selalu Wakil Rakyat, sekalipun itu untuk sekedar sidang yang tidak cukup bermanfaat, yang penting kan dananya terpakai habis oleh mereka, ya nggak?
Itu baru namanya pintar cari proyek dengan memanfaatkan aji mumpung.
Ya, memang pintar mereka ya?
berikut kutipan paste-nya

E-mail pertama;

From: i_a
<@yahoo.com>
Date: Wed, 22 Oct 2008 01:55:57 -0000
Subject: [Forum-PK] RUU Pornografi Hampir pasti batal disahkan
To: Forum-P-K@yahoogroups.com

Ini ada kabar gembira buat mereka yang menentang RUU Pornografi.
Hampir pasti, RUU Pornografi tak akan disahkan pada 24 Oktober.
Jadi akan dibahas lagi sesudah masa reses, yakni November.
Menurut kalkulasi politik, pada November pun DPR tak akan mensahkannya
mengingat tekanan keras Bali, media massa dan, terutama, PDIP dan PDS,
tak akan membuat DPR berani ambil risiko.
Jadi, diduga RUU tidak akan lolos sampai terbentuknya pemerintah dan
parlemen baru.
Jadi, have fun, ya guys!

a a
PS. Supaya jangan ada yang menuduh posting saya ini bagian dari akal-
akalan politik, saya tetap menyarankan para penentang RUU Pornografi
terus bicara sampai terbukti bahwa RUU ini betul-betul batal disahkan.

E-mail yang kedua:

From: i

Date: Wed, 22 Oct 2008 05:18:35 +0700
Subject: Anda tidak menyetujui RUU Porno?

To: Forum-...@yahoogroups.com

PS: Bos A, tolong lolosin ya. Thanks.



Dear Milisers,

Ini saya dapat dari milis. Agar argumen penolakan dapat didengar
Pansus RUU 'porno'. Semoga bermanfaat.



Regards,

I




Anda tidak menyetujui RUU Porno?



Kirimkan surat/pernyataan menolak RUU PORNOGRAFI
melalui FAX. Dikabarkan teman2 di DPR sekarang tersudut dengan banyaknya
surat2 yang MENOLAK RUU PORNOGRAFI tersebut.



No. Fax Pansus RUU PORNOGRAFI d.a DPR-RI Senayan Jakarta = 021-57115512



Juga dapat di Fax ke

PKS 021-5756471 (Ibu Yoyoh Yusroh)
Golkar 021-5735304
Demokrat 021-5755134
PKB 021-5755624

atau juga bisa kirimkan ke sms center : 081380123450

Ketik : RUUalasan tidak perlunya RUU, nama, alamat domisili

NB; nama-nama aku inisialkan.

Hari Ini Kabupaten Belu Memasuki Hari Pencoblosan

Atambua, Selasa (22/10), hari ini Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, memasuki hari pencoblosan, sebagai rangkaian dari proses Pilkada, di Kabupaten tersebut.

Menjawab pertanyaan Kami, Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Belu, A, Marthin Bara Lay, yang dihubungi lewat handphone dari Kefamenanu menyebutkan hari ini mulai jam 07.00 Wita hingga 13.00, sebanyak 217.460 pemilih sah di Kabupaten itu akan melakukan pencoblosan di 530 TPS.

Mereka akan memberikan suaranya pada satu pilihan dari empat paket kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati, yakni:
Paket 1 (Gemar)
drg. Gregorius Mau Bili. F, DDPH & Drs. Berchmans Mau Bria, Msc
Paket 2 (Sera)
Drs. J. T. Ose Luan & drg. Falentinus Pareira
Paket 3 (Brita)
Drs. Petrus Bria Seran & DR. Damianus Talok, MA
Paket 4 (Jalin)
Drs. Joachim Lopez & Ludovikus Taolin BA.

Paket 2 (Sera)
Drs. J. T. Ose Luan & drg. Falentinus Pareira, merupakan paket independen.

KabarIndonesia.Com

Selasa, 21 Oktober 2008

BUNUH BUNUH BUNUH BUNUUUUHH....!!! Bunuh Ahmadiyah dimanapun merekah berada

Bunuh Ahmadiyah dimanapun merekah berada, saudara!

Allahu Akbar (Allahu Akbar)....

BUNUH BUNUH BUNUH BUNUUUUHH....!!!

Ahmadiyah halal darahnya untuk ditumpahkan

Masya Allah...
Mengapa ada seperti ini, ya Allah?
Kata bathinku pilu, saat membaca blog ini
Sedih sekali hatiku, oleh karena itu aku titip komentarku disana.

Berikut isi komentarku itu, mohon maaf kalau aku salah.

Iii..serem juga nih!

Untuk direnungi:
Mulut kita berteriak: Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!, tapi hati kita mengobarkan kebencian, apakah itu bukan menghina Kesucian Allah?

Orang baik mana mungkin mengobarkan kebencian pada orang lain, apalagi Allah? TIDAK LOGIS KALAU ALLAH YANG MAHA KASIH ITU MEMBUAT HATI DAN PERBUATANMU PENUH KEBENCIAN APALAGI PEMBUNUHAN.
Maaf,
Tapi aku yakin ariefmas cuma bercanda.
Dalam sanubari, ariefmas tau kalo iblis itu mau menghalalkan apa saja demi membunuh manusia, kenapa? Karna iblis dengki pada Allah yang selalu hendak menyelamatkan ciptaannya sendiri.
Iblis? Hehehe.., dia tidak bisa menciptakan apa-apa, dia hanya bisa mengadu domba manusia agar timbul kebencian lalu gelap mata, lalu membunuh. Segala daya upaya mengobarkan kebencian akan dia lakukan, dengan memakai apa saja, apapun akan dia halalkan demi satu tujuan. Dengan demikian siapa saja yang berlaku jahat pada sesama ciptaan Allah maka dia (sadari atau tidak) tengah mengemban perintah iblis, iblis tengah merasuki hatinya.
Mengapa aku berkata demikian? Karena kita Semua tau Allah itu Maha Suci dan Tiada Tercela.Kebenaran Allah bukan kebenaran yang mengada-ada, atau karena maunya sendiri.
Kebenaran Allah adalah Kebenaran Sejati bukan karena kebenaran yang dibuat-buat, dipaksakan, dikondisikan. Kebenaran Allah bukan kebenaran abu-abu.
Kebenaran Allah tidak akan disangkal siapapun karena memang demikian, contohnya 'mengasih'
Bukan kebenaran sejati kalau kita manusia saja sudah paling bertolak belakang dalam menilai.
"Membunuh sesama manusia" apakah itu kehendak Allah atau kehendak iblis? Bawalah ini kehati nurani untuk merenung, ingat, jangan terlambat karena dikuatirkan kita duluan mati selagi hati kita penuh dendam kesumat si Iblis akibatnya kita masuk neraka, mau?
Ingat PEMBUNUH = IBLIS

Minggu, 19 Oktober 2008

Perampokan Persenjata Menggondol Brankas Dinas Kehutanan Kabupaten Belu

Atambua, Sabtu 18/10, Subuh dinihari tadi telah terjadi perampokan di Kantor Dinas Kehutanan Kabupaten Belu. Menurut keterangan yang kami himpun, para perampok itu berjumlah belasan orang dan menggunakan senjata api. Mereka berhasil menggondol satu buah brankas setelah melumpuhkan dua orang penjaga malam kantor tersebut, lalu kabur dengan menggunakan kendaraan jenis pick up.

Kasat Reskrim Polres Belu, M. Muchdori, SiK, yang berhasil kami temui belum mau memberikan keterangan secara terperinci, namun ia membenarkan adanya perampokan itu.
"Pak Kapolres langsung memimpin ke TKP, bersama saya dan beberapa personil, tadi, sekitar jam 04.00," jelasnya.

Saat diklarifikasi tentang perampokan bersenjata, ia hanya mengatakan bahwa masih dalam penyelidikan.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa brankas tersebut telah berhasil ditemukan di Loloa, arah timur, sekitar tiga kilometer dari TKP.
Dugaan para perampok itu sengaja membuangnya setelah berhasil membongkar dan menguras isinya.

Sabtu, 18 Oktober 2008

Masa Kampanye Pilkada Kabupaten Belu Berakhir

Atambua, Kamis (17/10), Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, hari ini memasuki putaran terakhir kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten, yang diikuti empat paket calon, yakni:
Paket 1 (Gemar)
drg. Gregorius Mau Bili. F, DDPH & Drs. Berchmans Mau Bria, Msc
Paket 2 (Sera)
Drs. J. T. Ose Luan & drg. Falentinus Pareira
Paket 3 (Brita)
Drs. Petrus Bria Seran & DR. Damianus Talok, MA
Paket 4 (Jalin)
Drs. Joachim Lopez & Ludovikus Taolin BA

Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Belu, Adreas Marthin Bara Lay, kepada Harian Online Kabar Indonesia, menjelaskan, bahwa selama masa kampanye tidak ada kendala yang prinsipil selain masalah-masalah kecil, seperti molornya jadwal kampanye di tempat terbuka.

"Tapi itupun hanya beberapa menit dari batas waktu yang telah menjadi kesepakatan bersama, dan itu bisa dimaklumi semua pihak yang terkait." katanya, saat ditemui di ruang kerjanya.

Selanjutnya besok, Jumat (18/10) ke empat paket calon akan menurunkan segala astribut yang dipasang selama masa kampanye.
Tiga hari berikutnya (tanggal 19-21) merupakan masa-masa tenang.
Hari Rabu, (22/10) adalah hari pemilihan.

Sumber:
KabarIndonesia.Com

Kamis, 16 Oktober 2008

Setahun Terakhir Arab Saudi Penggal Mati 71 Orang

Organisasi HAM internasional, Amnesty, kemarin, Selasa (14/10), mengeluarkan pernyataan, sehubungan dengan apa yang mereka anggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia di Arab Saudi.

Rilisan tersebut mengatakan dalam 8 bulan terakhir, pemerintah Arab Saudi telah melakukan eksekusi mati terhadap 71 orang teridana, termasuk perempuan dan anak-anak, atau rata-rata 2 orang perminggu.

Dalam laporan terakhir itu mereka mengaku telah mendokumentasikan berbagai bukti pelanggaran HAM atas para terpidana yang telah maupun akan dieksekusi mati, yang umumnya merupakan kaum imigran miskin yang datang dari berbagai negara berkembang untuk mendapatkan pekerjaan di negara Arab tersebut.

Amnesty mencatat, sekalipun pemerintah Arab Saudi telah tegas mengatakan pengadilan itu adil, namun mereka mendapati berbagai fakta dilapangan bahwa pengadilan berat sebelah telah terjadi atas para terdakwa, yang diadili secara rahasia, tidak adil dan dalam bahasa yang sulit dipahami oleh para terpidana.

Organisasi HAM ini menguatirkan keadaan ini akan semakin sering berjalan. Sebagai perbandingan, pada tahun 2006, tercatat 39 orang dieksekusi mati.
Oleh karena itu mereka meminta kepada Pemerintah Arab Saudi untuk segera melakukan penangguhan sementara terhadap pelaksanaan hukuman mati, yang biasanya dilakukan dengan pemenggalan kepala itu.

Arab Saudi merupakan salah satu negara yang menjalankan penafsiran yang ketat hukum Islam, dimana orang-orang yang dinyatakan bersalah karena melakukan pembunuhan, pemerkosaan, penyeludupan narkoba dan perampokan bersenjata dipancung di muka umum.

Amnesty mengklaim, telah melakukan pengamatan dan dokumentasi HAM terhadap pemerintah Arab Saudi dalam seperempat dasawarsa terakhir.

Sumber: www.amnesty.org

Rabu, 15 Oktober 2008

Pernyataan Ketua Panja Bernuansa Sara Saat Uji Publik RUU Pornografi DI Yogyakarta

Tim Panitia Kerja DPR RI yang diketuai oleh Balkan Kaplele mengadakan kunjungan kerja ke propinsi DIY dalam rangka Uji Publik RUU Pornografi, yang berlangsung di Kantor Gubernur DIY, kemarin, senin (13/10), berakhir tanpa keputusan.

Acara uji publik, yang dimulai pukul 09.45 ini sempat memanas, sesaat setelah Albert - perwakilan masyarakat Papua- menyatakan keberatan atas beberapa pasal dalam RUU ini.
Entah emosi apa yang mendasari pikirannya, pernyataan bernuansa SARA pun dilontarkan oleh Ketua Tim Panja RUU Pornograf ini,katanya, "Adik Albert kita sama-sama orang Timur, Belajarlah dari orang Jawa biar jadi beradab, dan menikah dengan orang Solo saja agar memperbaiki keturunan," lanjut Balkan selaku ketua tim.
Seminggu sebelumnya, selasa (7/10), diberitakan Balkan langsung marah-marah dalam bahasa yang tak jelas bahasa apa,
ketika oleh wartawan disebutkan daerah-daerah yang menolak adalah Denpasar, Kupang, Jayapura, dan Manado.

"Nggak ah, mana ada yang menolak. Saya menerima 267 SMS, 99 persen menerima, setuju-setuju saja," kata Balkan seusai
bertemu Ketua DPR Agung Laksono.

Acara uji publik yang berlangsung terbuka dengan mengundang tokoh masyarakat, akademisi, LSM/NGO, agamawan, mahasiswa, dan lapisan masyarakat lainnya ini akhirnya berakhir setelah Forum YuK! melakukan aksi walkout.
Forum yang terdiri dari berbagai komunitas dan lembaga masyarakat di Yogyakarta ini, dengan berbagai pertimbangan, melalui juru bicaranya, Antariksa, memutuskan menolak RUU pornografi saat itu juga melalui pers conference.
Sumber: KabarIndonesia.Com

Selasa, 14 Oktober 2008

Tujuh Kepala Negara Perempuan Menghadiri Konferensi Anti Sunat Perempuan Se-Afrika

Konferensi anti sunat perempuan resmi dimulai kemarin, senin (13/10), di Burkina Faso, Afrika Barat.
Konferensi yang dijadwalkan selama tiga hari itu, dihadiri oleh sekitar 30 kepala negara, tujuh diantaranya merupakan kepala negara perempuan.
Seperti diketahui, rakyat diberbagai negara-negara Afrika merupakan pelaksana sunat perempuan yang konsisten dan telah membudaya, diduga terpicu oleh kepercayaan dalam agama yang dianut.
Berbagai LSM serta Lembaga Dunia dibawah PBB, melaporkan, sekalipun dalam dua dasawarsa terakhir telah dimulai kampanya besar-besaran dengan diberlakukan ancaman hukuman penjara hingga lima tahun, oleh pemerintah setempat, namun disinyalir, praktek itu terus berlanjut, terutama di desa-desa.
Beberapa sumber bahkan meyebutkan perempuan yang disunat diberbagai negara masih cukup tinggi.
Sebagai perbandingan, di Afrika Barat saja ada lebih dari lima puluh persen, padahal negara tersebut telah melaksanakan kampanye intensif serta hukuman bagi pelaku sejak pertengahan 90an.

Dari berbagai sumber: KabarIndonesia Com

KabarIndonesia.Com

Senin, 13 Oktober 2008

Belajar dari Muhibah Budaya Emha-KiaiKanjeng di Deventer, Belanda

Belakangan ini kita di
jejali dengan parade pemberitaan sepak terjang FPI oleh berbagai media massa di tanah air, terlebih setelah insiden monas 1 Juni lalu, yang menimbulkan gelombang reaksi pro maupun kontra, yang akhirnya, langsung maupun tidak langsung, telah mempengaruhi kemajemukan kehidupan berbangsa kita.

Seakan tak mau kalah garangnya dari itu, RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi (APP) yang kini menjadi RUU Pornografi juga merangsek maju, setelah tertidur beberapa tahun terakhir di Senayan. Oleh Pansus Pornografi, DPR, kini sedang dalam taraf upaya uji publik, ditengah ancaman beberapa daerah yang akan memisahkan diri dari NKRI, apabila RUU itu nekat disahkan DPR.

Sementara itu jauh dari hingar-bingar sepak terjang FPI maupun pro kontra RUU Pornografi, mungkin bangsa kita perlu belajar dari masyarakat Belanda, pada laporan berikut (e-mail from jemekmime) :
Emha Ainun Najib  & Kiai
Kanjeng diundang Hendrik Kraemer Institute &
Bezinningscentrum Protestantse
in Nederland, ICCO & KERK IN ACTIE, untuk melawat di tujuh
kota
(Amsterdam,Rotterdam, Zwolle, Leeuwarden, Deventer,
Nijmegen, Etten Leur Den
Haag).
Ian L. Betts yang mengikuti
lawatan ini melaporkan pada hari ke empat dari Deventer, Belanda.

Deventer merupakan kota
kecil terletak di  bagian timur Negeri
Belanda, hampir berbatasan dengan negara jerman. Jarak dari
Amsterdam sekitar 110 KM, ini aktifitas hari
ke empat Emha dan Kiaikanjeng lawatan di negeri Belanda.
Emha Ainun Najib atau yang lebih sering disapa dengan Cak Nun dan Kiai Kanjeng dijadwalkan
oleh penyelenggara ke Deventer
untuk menunjukkan suatu susunan dan pola pergaulan
masyarakat yang penuh
kerjasama dan kerukunan antara manusia apapun yang berbeda,
kaya miskinnya,
agamanya, kebangsaannya. "Di sini kita
akan menemukan secara nyata bahwa kebanyakan orang Islam
bukanlah teroris,
sekaligus menunjukkan bahwa kebanyakan rakyat Belanda tidak
mendukung sikap
Geert Wilders yang barusan berusaha meributkan dunia dengan
film 'Fitna'nya",
kata Pendetan Jan kepada Emha. Pendeta Jan melanjutkan
bicara "Ini rumah saya…silahkan dienakkan berada di
sini", sambil memperkenalkan Emha kepada Orsan Arslam,
ketua Takmir
Masjid masyarakat Turki.

Perlu
diketahui bahwa diseluruh Negeri Belanda masyarakat Turki
sudah membangun 160
Masjid di antara 300 lebih Masjid di seluruh Nederland.
Selebihnya dibangun
oleh Kaum Muslimin asal Indonesia,
Marokko, atau Ummat Islam Belanda sendiri. Masjid
"Merkez" (Arabnya: Al-Markaz,
Indonesianya: Markas) itu sendiri berdiri sangat indah
megah dengan menara
tinggi artistik dan gabungan arsitektur Turki dan Belanda.
Malam hari 10
Oktober itu di salah satu hall Masjid, KiaiKanjeng akan
berjumpa dengan
campuran masyarakat yang berbeda-beda kebangsaan dan
Agamanya.
Penduduk  Deventer bukan hanya sangat ramah dan terbuka,
tapi juga selalu berusaha untuk mendekat dan menyapa orang
lain terlebih
dahulu. Terkadang mereka saling menyapa dan berkomunikasi
tanpa saling mengerti
bahasa yang dipakai, namun  memang benar
bahwa keikhlasan hati dan semangat persaudaraan mengatasi
segala kendala
bahasa. Bahkan sesekali terdengar suara tertawa sangat
tinggi di antara mereka,
padahal mungkin pemahaman masing-masing berbeda atas apa
yang ditertawakan.

Sementara Emha dan isterinya
Novia Kolopaking mengunjungi dua komunitas, salah satunya Promo yakni kumpulan kaum perempuan
Muslim dan perempuan Protestan. Mereka memiliki
program-program bersama untuk
saling belajar mengembangkan kehidupan, ketrampilan kerja,
pertukaran idiom
budaya, makanan, lagu, bahkan bersama-sama melaksanakan
program bantuan kepada
siapapun saja yang secara sosial perlu mendapat support.

Pada
tingkat komunitas, apa yang berlangsung di kalangan
masyarakat Deventer
mencerminkan konsep yang di Indonesia disebut
Masyarakat Madani, di mana
berbagai kelompok manusia yang berbeda-beda bangsa dan
Agamanya menyusun
semacam kode etik bersama untuk saling bersaudara, tidak
mengganggu keyakinan
orang lain, bekerjasama secara kebudayaan dan sosial
ekonomi.

Sumber: KabarIndonesia Com

Rabu, 08 Oktober 2008

Mahasiswa RI di Belanda Tolak Kunjungan Anggota DPR

DEN HAAG, SELASA - Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Belanda
mengeluarkan sikap keperihatinan terkait rencana 12 anggota DPR yang
akan melawat ke Eropa tanggal 9 hingga 13 Oktober. Pernyataan itu
dikeluarkan Anggota Presidium PPI Belanda Yohanes Widodo kepada Persda
Network, Selasa (8/10) di Den Haag, Belanda.

Yohanes mengatakan, sebanyak 12 orang anggota DPR akan ke Eropa
dengan rute Jakarta, Frankfurt, Berlin, Milan, dan kembali ke Jakarta.
Untuk itu PPI Belanda khawatir lawatan tersebut hanya untuk membalut
agenda jalan-jalan dengan alasan studi banding ke Bank Sentral Jerman
mengenai Peran dan Kewenangan Bank Sentral.

PPI Belanda mendapat informasi bahwa perjalanan yang dibiayai dengan
uang rakyat itu hanya resmi bekerja 1 jam untuk bertemu mitra di Bank
Sentral Jerman. Sisanya merupakan agenda city tour dan sightseeing.

Berdasarkan informasi tersebut, maka PPI Belanda menyatakan sikap.
Pertama, memboikot dan menolak kunjungan anggota DPR RI yang melakukan
aji mumpung dengan plesiran ke luar negeri dengan kamuflase studi banding.

Kedua, penolakan ini didasarkan pada pertimbangan DPR tidak memiliki
sense of crisis di tengah kemiskinan dan utang Indonesia yang masih
banyak. Jika sekadar studi banding dan pengumpulan data, maka tugas
itu bisa dilakukan dan diwakilkan oleh para mahasiswa Indonesia yang
berada di negara yang akan dikunjungi, dengan berkoordinasi dengan
Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI). Atau jika tujuannya untuk belajar
bisa dilakukan dengan cara mengundang pejabat Bank Sentral Jerman ke
Indonesia.

Ketiga, menyerukan para mahasiswa di Jakarta untuk menahan
keberangkatan rombongan anggota DPR di bandara. Dan keempat,
menyerukan para mahasiswa di Jerman untuk memboikot dan menolak
kedatangan rombongan anggota DPR tersebut.

"Kegiatan plesiran anggota DPR yang dibungkus sebagai studi banding,
menunjukkan bahwa anggota DPR sangat kebal terhadap kritik dan
lagi-lagi menunjukkan perilaku memalukan," ujar Yohanes mewakili
Presidium PPI Belanda.

(Yon Daryono)

Sumber : Persda Network

http://kompas.com/read/xml/2008/10/07/09192617/mahasiswa.ri.di.belanda.tolak.kunjungan.anggota.dpr

Selasa, 07 Oktober 2008

Ketua Pansus RUU Pornografi Marah-marah

Email From:
Agus Hamonangan

Laporan wartawan Kompas.com Inggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, SELASA - Ketua Panitia Khusus RUU Pornografi Balkan Kaplale
langsung 'naik darah' tanpa sebab yang jelas, saat dikonfirmasi
tentang rencana Pansus RUU Pornografi melakukan uji publik di empat
daerah yang kecenderungannya menolak RUU tersebut.

Balkan langsung marah-marah dalam bahasa yang tak jelas bahasa apa,
ketika disebutkan daerah-daerah yang disebut menolak. Daerah-daerah
tersebut adalah Denpasar, Kupang, Jayapura, dan Manado.

"Nggak ah, mana ada yang menolak. Saya menerima 267 SMS (pesan
singkat), 99 persen menerima, setuju-setuju saja," kata Balkan seusai
bertemu Ketua DPR Agung Laksono, Selasa (7/10) siang.

Tiba-tiba, dengan nada suara tinggi dan berteriak dia berkata, "Jangan
apa-apa Papua, apa-apa Papua. Saya ini orang Papua!," ujarnya sambil
terus mengomel dan masuk ke dalam lift meninggalkan wartawan. Padahal,
sesaat sebelumnya Wakil Ketua Pansus RUU Pornografi Agung Sasongko
mengatakan, selain di empat daerah yang mendukung, uji publik juga
akan dilakukan di Denpasar, Kupang, Jayapura, dan Manado, daerah yang
selama ini menolak keras lahirnya RUU Pornografi.

"Dengan adanya uji di daerah yang menolak akan menjadi pembanding,
yang menerima dan menolak masukannya gimana, sehingga proses draftnya
lebih bagus. Kalau sekarang kan hanya di daerah-daerah yang cenderung
menerima," kata Agung.

Kapan uji publik akan dilakukan, Agung menyatakan belum ditentukan.

http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/07/14505116/ketua.pansus.ruu.pornografi.marah-marah

Rabu, 01 Oktober 2008

Mengapa FPI Memakai Jubah Agama Dalam Gerakan-Gerakan Yang Berbau Kekerasan?

Hanya sebuah pertanyaan
di:
http://pormadi.wordpress.com/2008/09/26/aksi-pelemparan-batu-oleh-fpi/#comment-12384
Sangat disayangkan, fpi seakan-akan ingin terdepan dalam mencitrakan Islam sebagai agama yang berlandaskan kekerasan. Apakah fpi ini sebuah fenomena gerakan penghancuran Islam dengan cara menggunting dalam lipatan? Ataukah mereka demikian karena berharap mendapat publikasi gratis, tanpa biaya sepersen pun? Atau berharap mendapat kucuran dana dari lembaga-lembaga anti damai yang hanya bisa eksis dengan gerakan-gerakan teror? Sayangnya mengapa agama yang dipakai? Sayangnya mengapa gerakan-gerakan kekerasan fpi justru mendapat simpati yang luas? Apakah ini pribadi, watak dan impian kita?
Orang-orang seperti Gus Dur yang membuat wangi semerbak Islam justru selalu dicurigai, selalu dituduh anti Islam, mengapa?
Dulu ada propaganda anti PKI, karena gerakan-gerakan mereka penuh kekerasan, penuh pemaksaan, pembunuhan dan sebagainya, apakah fpi terinspirasi dari itu?
Sekali-lagi, mengapa agama yang dipakai?

Minggu, 28 September 2008

In Memorial Ria

28 September 2007, setahun yang lalu, seseorang yang paling aku sayangi, dia pergi untuk selamanya, meninggalkan aku.


Ria..
Setahun yang lalu, kamu berjuang, gigih melawan penderitaan, sakit, yang mungkin teramat sepele. Namun karena kelalaian dokter dalam mengdiagnosa, plus, juga karena kelalaian petugas puskesmas dalam memberikan obat, akhirnya membuat dirimu, seorang diri harus melawan penyakit itu. Aku tau, kamu bahkan, juga terpaksa harus berhadapan dengan kesalahan obat yang diberikan oleh dokter, yang turut menyulitkan perjuanganmu.
Memang, akhirnya kamu kalah, setelah empat hari berjuang dengan kegigihan yang luar biasa.
Ria, walaupun baru sembilan bulan kurang dua hari, umurmu saat itu, namun kamu hebat dalam mempertahankan dirimu dari kekejaman diare, serta komplikasi hebat karena kesalahan dokter itu.
Ria, aku kagum, melihat betapa gigihnya kamu, yang mau terus menetek pada ibumu, bahkan yang mau terus saja menerima suapan air gula garam yang disuapkan padamu, bahkan marah, protes, tanpa tangis saat ibumu melepaskan teteknya. Kamu seakan-akan mengerti, bahwa tubuhmu membutuhkan cairan yang banyak demi menggantikan cairan tubuh akibat dehidrasi karena diare.
Bahkan saat-saat tubuhmu megalami kekejangan pun, kamu masih terus kuat menghisap asi, sekalipun tubuhmu,dan mulutmu mengalami kekejangan.

Kamu memang luar biasa, dalam mempertahankan hidupmu, seakan-akan kamu memahami, bahwa kami sangat membutuhkanmu.

Ria andai kamu bisa mengontrol gerak detak jantungmu, walaupun sedikit saja, kamu pasti tidak akan pernah kalah melawan diare dan komplikasi karena obat yang laknat itu, walaupun nanti, perjalanan rujukan ke Rumah Sakit Umum Daerah Atambua, yang membutuhkan perjalanan yang melelahkan, lebih kurang empat jam lamanya.
Namun saat dalam perjalanan, dengan ambulance, tanpa bantuan infus, yang baru sejam itu, saat itulah saat penghabisan.

Mamamu berceritera, diakhir hembusan nafasmu pun kamu masih angkat tangan dan mengayunkan seperti biasa saat kamu melambaikan salam pada orang yang menggodamu, kamu masih memanggil mama-papa..

Selamat jalan Ria..

Bila bisa, jagalah mamamu, papamu, kakak-kakakmu serta saudara kembarmu, Rio, dalam perjuangan hidup ini..

Ria, maafkan kami yang tidak mampu membantumu.
Juga dokter, perawat, petugas puskesmas, maupun kepala puskesmas kecamatan Sasi Tamean, Kabupaten Belu, yang tidak cepat tanggap dan salah dalam menanganimu.

Selamat jalan, kamu akan menjadi kenangan indah kami, karena kamu cerdas, sabar dan selalu penuh canda-ceria..

Selamat jalan, kamu akan tetap hidup di hati ini..

Jumat, 26 September 2008

Karnaval, Ikrar Dan Peluncuran Logo Emas Mewarnai Penutupan Pameran Pembangunan Kefamenanu

Kefamenanu, pameran pembangunan, seni dan budaya, dalam rangka memperingati 86 tahun lahirnya Kota Kefamenanu dan 100 tahun terbentuknya Kabupaten Timor Tengah Utara (Onder af deeling Noord Midden Timor), akhirnya berakhir, setelah semalam, Selasa (22/9), ditutup oleh Bupati Timor Tengah Utara, Gabriel Manek.
Penutupan pameran pembangunan yang telah berlangsung sepanjang 12 hari, sejak 10 September itu dihadiri oleh para undangan dan ribuan masyarakat Timor Tengah Utara, yang memadati lapangan Oemanu.
Penutupan yang sekaligus juga ditandai dengan peluncuran Logo Emas Kabupaten Timor Tengah Utara dan pembacaan naskah Ikrar Emas Kabupaten Timor Tengah Utara oleh Gabriel Manek yang merupakan tekad dan janji dari perumusan kehendak masyarakat Timor Tengah Utara, untuk menjadikan Kabupaten Timor Tengah Utara sebagai rumah tinggal bersama bagi semua etnis yang berada di dalamnya.
Prosesi penutupan itu dimulai dengan pelepasan karnaval seni dan budaya oleh Gabriel Manek, dari depan rumah jabatan bupati, sederet disisinya juga masih tegak berdiri bangunan bersejarah peninggalan Belanda, yakni kantor Onder afdeeling Noord Midden Timor, yang dibangun pada tahun 1923, setahun setelah berpindahnya pusat pemerintahan Belanda, Onder af deeling Noord Midden Timor, yang sebelumya, sejak 1908 beribukota Noetoko.
Karnaval yang diperkirakan, diikuti oleh hampir dua ribuan masyarakat sekabupaten Timor Tengah Utara dengan berbagai kelengkapan seni dan budaya itu, melewati ruas jalan Kartini, El Tari, A. yani dan P. B. Sudirman dan berakhir di lapangan Oemanu, depan kantor Bupati Timor Tengah Utara.
Pantauan kami, sepanjang jalan yang dilalui karnaval, ribuan masyarakat telah berdiri menanti dengan sabar, penuh antusias untuk menikmati berbagai atraksi, suguhan-suguhan yang cukup memikat dari keberagaman seni dan budaya, yang ditampikan dalam pakaian adat, seni musik maupun tarian, dari berbagai etnis di Indonesia, yang mendiami Kabupaten Timor Tengah Utara.
Etnis Ende, misalnya, sangat memukau dengan tarian Ja'i-nya, etnis Alor dengan tarian semangat perangnya, maupun etnis Bali dengan Legong topeng-nya. Demikian juga suku-suku lainnya, seperti Sabu, Belu, Rote, Batak, Jawa maupun suku-suku asli sekabupaten Timor Tengah Utara, juga turut menyemarakan parade seni budaya tersebut.

Tanggapan atas laporan dari Padang: Siswi-Siwi Kristen Pun Terpaksa Pakai Jilbab.

Tanggapan atas laporan dari Padang: Siswi-Siwi Kristen Pun Terpaksa Pakai Jilbab.
http://guntur.name/2008/04/12/laporan-dari-padang-siswi-siswi-kristen-pun-terpaksa-pakai-jilbab/#comment-3119

Saya pikir, memakai jilbab apa salahnya? Bila umat Muslim bisa, mengapa umat Kristen tidak? Apa persoalannya? Apakah iman seseorang itu tertuang pada busana yang ia kenakan? Busana hanyalah busana, bukan hati.
Cobalah umat Kristen memahami, apapun seperti apa busana itu-adalah tetap busana.
Apakah saya salah ketika mencermati isi injil-ajaran Kristus, lalu menyimpulkan bahwa Kristus mengajarkan pada Umat manusia untuk melaksanakan kehendak Allah dengan ROH dan KEBENARAN?Jadi bukan pada ritual, gedung gereja maupun busana.
Tidak lucu kalau anda yang mengaku Kristen tapi justru menjadi batu sandungan bagi orang lain (menimbulkan dosa bagi orang lain), antara lain dengan busana.
Tanks atas kesempatannya.

Kamis, 25 September 2008

Aksi pelemparan batu oleh FPI

Rekan AKKBB,
Hari ini, Kamis 25 September 2008, terjadi aksi pelemparan batu oleh FPI
kepada para aktivis AKKBB.
Peristiwa diawali dengan penolakan AKKBB untuk melanjutkan persidangan
karena tidak adanya jaminan keamanan kepada para saksi. Untuk menegaskan
sikap ini, kami melakukan Konferensi Pers. Setelah konfpress selesai dan
kami beranjak meninggalkan pengadilan, tiba-tiba dari arah berlawanan muncul
segerombolan FPI berlari dan melakukan aksi pelemparan batu. Sebagian rekan
AKKBB masuk dan berlindung di Gedung PELNI yang lokasinya tidak jauh dari
pengadilan.

BANSER NU yang bertugas menjaga keamanan AKKBB, mencoba bertahan. Namun
karena FPI terus melakukan pelemparan batu, akhirnya Banserp pun membalas
sehingga terjadi baku lempar antara mereka.

Polisi tidak bertindak tegas, padalah keadaan sudah genting. Akibatnya,
salah seorang anggota Banser yang bernama Hardi mengalami luka kepala
bocor. Santri Gus Nuril tersebut dilarikan ke R.S Tarakan oleh Hendrik dari
PBHI.

Demikian sekilas info AKKBB
Mohon dukungan rekan-rekan.

Salam,
ICRP

Minggu, 21 September 2008

Himbauan kriminalisasikan pers, Kapolda Sulsel mempolisikan wartawan di kantornya.

Email yang saya terima hari ini, sabtu (20/9), juga seperti yang diberitakan koran daerah Tribun dan beberapa media lainnya, di Makasar, bahwa pemeriksaan terhadap Upi Asmaradhana telah dilakukan di Markas Polda Sulselbar, yang berlokasi di jalan Perintis Kemerdekaan, sekitar km 16, Makasar, Rabu (17/9).
Pemeriksaan yang berlangsung sekitar lebih dari 6 jam itu, dimulai sekitar pukul 11.00 wita hingga saat menjelang detik-detik berbuka puasa.
Dilaporkan bahwa pemeriksaan terhadap Ketua Koordinator Koalisi Jurnalis Tolak Kriminalisasi, yang dilakukan pada salah satu ruangan di lantai satu gedung Reskrim Polda Sulsel itu di dampingi sejumlah advokat dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Makasar, yang sehari sebelumnya bersama Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (16/9), telah menggelar jumpa pers dengan pernyataan tekad dan kesediaan siap membantu, mulai dari pemeriksaan kepolisian hingga putusan pengadilan.
Pemeriksaan yang hanya diberi kesempatan istirahat saat waktu salat lohor dan asar itu, juga didampingi sejumlah jurnalis dari berbagai media cetak dan elektronik yang tergabung dalam Koalisi Jurnalis Tolak Kriminalisasi Pers Makassar.
Upi, yang juga tercatat sebagai anggota Aliansi Jurnalis Indepen (AJI), masih diperiksa sebagai saksi terkait konflik jurnalis Makassar dengan Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Polisi Sisno Adiwinoto, yang telah telah melaporkan Upi atas tuduhan penghasutan dan pemfitnahan sebagaimana yang diatur dalam KUHP, pasal 160, pasal 311 ayat 1 dan pasal 317 ayat 1.
Seperti diberitakan bahwa pelaporan itu sendiri berawal dari aksi-aksi Koalisi Jurnalis Tolak Kriminalisasi Pers Makassar yang aktif menggelar demo dan membuat pernyataan sikap menentang atas pernyataan Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Polisi Sisno Adiwinoto, yang dalam beberapa kesempatan didepan umum, mengatakan bahwa jika publik merasa dirugikan oleh pemberitaan media massa, tak perlu dibalas dengan surat pembaca, melainkan bisa langsung dilaporkan ke polisi dan dipidana.
Sedangkan tuntutan aksi perlawanan koalisi itu sendiri berdasar pada
UU No. 40 thn. 99 tentang Pers, yang telah mengatur tentang ketentuan pidana, hak tolak, koreksi maupun hak jawab, yang lalu melaporkan Sisno ke Kompolnas, DPR RI, Komnas HAM, Dewan Pers, dan ke Presiden RI SBY melalui juru bicaranya Andi Alifian Mallarangeng.

(diolah dari berbagai sumber dan email mohon dukungan forum Komnas HAM)

http://kabarindonesia.com/berita.php?pil=14&dn=20080920111221

Sabtu, 20 September 2008

walikota Jakarta Timur: warga minoritas agar tau keberadaannya

Mengomentari
http://ayomerdeka.wordpress.com/2008/08/07/walikota-jaktim-harus-pelajari-lagi-pancasila/
Berkaitan dengan penyataan Wali Kota Jakarta Timur: warga minoritas agar tau keberadaannya.
Buntut dari penyerbuan masyarakat sekitar Kampung Pulo, Pinang Ranti, Jakarta Timur, DKI Jakarta terhadap Sekolah Tingi Teologia SETIA.


Dari sisi hati nurani, memang patut disesali apabila walikota Jakarta Timur, H. Murdhani bersikap demikian.
Nuansa berpolitiknya jelas menunjukan kerendahan martabatnya sebagai manusia yang bernurani. Dari sisi HAM, jelas ia melanggar kaidah, tapi apalah gunanya kalau memang ia dan mayoritas menghendaki demikian.
Andai pak H. Murdhani tengah mencoba memasuki ranah politik dengan memanfaatkan situasi, ya, jelas ia tidak salah, sebab dalam demokrasi, kita, yang dilegitimasi adalah mayoritas.

Lalu, bahwa banyak para politisi kita, sepeti (lagi-lagi) pak H. Murdhani, sepertinya menyadari betul bagaimana kondisi mayarakat sekitarnya, (lalu) mau memanfaatkan itu, sekali lagi, apa salahnya?
Tapi sebenarnya (kembali ke hati nurani) masyarakat kita sebenarnya butuh bimbingan yang benar (HAM). Mungkin seperti tanggung jawab kepala rumah tangga terhadap isteri maupun anak-anaknya, demi kebaikan mereka, adalah bermoral bila kita memarahi atau bahkan menghukum bila mereka (isteri atau anak-anak) melakukan kesalahan, ya, tentu saja bila kita tidak terlibat atau merekayasa kesalahan itu!

Tapi sekali lagi, apalah artinya, PANCASILA, HAM, HATI NURANI dan moralitas-moralitas universal lainnya apabila watak kita telah terjebak dalam prinsip; lu-lu beta-beta, asal beta suka, asal kita untung, yang penting kita menang?

Apalah artinya kalau ego kita telah menjadi allah dalam segala hal?
Apalah artinya lagi NKRI kalau agama telah menjadi Allah itu sendiri? Apa pedulinya?
Saya mau tutup komentar ini hanya dengan kalimat: masih lebih baik HAM menjadi agama atau Allah, karena masih bisa lebih adil bagi semua orang.

Catatan: HAM (Hak asasi manusia) adalah hak-hak yang telah dimiliki seseorang sejak ia lahir dan merupakan pemberian dari Tuhan. Dasar-dasar HAM tertuang dalam deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat (Declaration of Independence of USA) dan tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti pada pasal 27 ayat 1, pasal 28, pasal 29 ayat 2, pasal 30 ayat 1, dan pasal 31 ayat 1

Contoh hak asasi manusia (HAM):
* Hak untuk hidup.
* Hak untuk memperoleh pendidikan.
* Hak untuk hidup bersama-sama seperti orang lain.
* Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama.
* Hak untuk mendapatkan pekerjaan.
(http://id.wikipedia.org/wiki/HAM)

Rabu, 17 September 2008

Ponsel, dunia dalam genggaman!

Orang bilang, sekarang, dunia dalam genggaman, itu kata-kata yang cukup sering kita dengar.
Dunia dalam genggaman... Bila itu dimaksudkan dengan informasi dan telekomunikasi, rasanya tidak ada salahnya, sangat benar bahkan! Bagaimana tidak, dengan sebuah perangkat mungil yang dikenal sebagai telephon genggam alias handphone, yang disingkat hp, atau lain orang bilang telephon seluler, yang lagi-lagi disingkat menjadi ponsel, kita bisa melakukan berbagai aktifitas. Misalnya kita bisa saling berkomunikasi dua arah, bahkan bisa saling bertatap muka!
Misalnya lainnya, kita bisa mentransfer uang dari satu rekening ke rekening lainnnya, tanpa mendatangi dan antre di bank, ada lagi, kita bisa membaca harian Kompas, Suara Pembaharuan atau majalah Tempo, hanya dengan mengotak-atik perangkat digital yang sudah tertanam berbagai fungsi komputer itu. Mau misal yang lain lagi? Ada, banyak lagi kok, dengar musik, noton film, noton tv, dengar radio, dengar lagu, main game. Jangan lupa, buat film juga oke, jadikan album photo, lagu, film juga oke banget. Ponsel juga bisa dijadikan kamus bahasa, Qur'an, Injil, bahkan degan ponsel kita bisa melakukan pemetaan atau memandang permukaan bumi dari suatu ketinggian dengan cukup terperinci. Hebat yaa!
Belum cukup disitu, karena kemampuannya masih seabrek-abrek banyaknya yang teramat panjang untuk dibilang.
Sudah ya, aku capek ketik, maklum pake ponsel nih!
Tapi sebenarnya aku hanya mau jelaskan cara seting gprs pada ponsel, sebab gprs adalah persyaratan mutlak untuk berinternet.
Ini buat
+6285339009460, yang telah bertanya lewat sms, tentang bagaimana cara mennyeting internet pada ponsel, cara mudahnya adalah dengan on the air.
Untuk im3 dan mentari, buatkan sms dengan contoh konsep: GPRS NOKIA N70, kirim ke 3939 atau 3000 (NOKIA N70 adalah contoh yang aku pakai) selanjutnya tunggu perintah operator.
Simpati dan As, buatkan sms: S NOKIA N70, kirim ke 5432 (NOKIA N70 adalah contoh yang aku pakai), selanjutnya tunggu perintah operator.
Udah ya, semoga bisa!

Jumat, 12 September 2008

Pameran Pembangunan, Seni dan Budaya Kefamenanu

Kefamenanu, kamis (11/9). Antusiasme masyarakat Kota Kefamenanu dan sekitarnya untuk mengunjungi pameran pembangunan, seni dan kebudayaan benar-benar sangat luar biasa.
Seperti yang penulis saksikan, malam kedua, di lapangan Oemanu, depan alun-alun kantor Bupati Kabupaten Timor Tengah Utara, benar-benar tumpah ruah oleh pengunjung dari berbagai kalangan.

Kemarin, Rabu (10/9), Bupati Timor Tangah Utara, Gabriel Manek, telah menyatakan dengan resmi dimulainya pameran pembangunan, seni, dan kebudayaan, dalam rangka menyambut hari ulang tahun Kota Kefamenanu (22/9), yang di tandai dengan pemukulan gong dan pembakaran kembang api bersama para Muspida Kabupaten Timor Tengah Utara.

Pameran akan berlangsung selama hampir dua pekan hingga 22 September, nanti, yang bertepatan dengan hut kota Kefamenanu, yang ke 86.

Kamis, 11 September 2008

Korban Kecelakaan Kerja, Niko Kono, lebih 18 tahun bekerja, cuma digaji Rp. 350.000, per bulan

Kefamenanu, Rabu (10/9).
Niko Kono (51), Asal desa Nian kecamatan Miomaffo Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara, karyawan CV Remaja Karya, kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, yang tewas dalam kecelakaan kerja, tenyata hanya digaji sebesar Rp.350.000, per bulan, padahal ia telah bekerja diatas delapan belas tahun. Hal itu diungkap Kresensia Kono, anak pertama korban saat melaporkan kejadian kecelakaan kerja tersebut bersama Kepala Desa setempat, kepada Drs. Burhan Venansius, Kasi Informasi Pasar Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja, Dinas Nakertrans Kabupaten Timor Tengah Utara, kemaren, Selasa (9/9).
Seperti yang diberitakan Koran Online Kabar Indonesia, kamis (6/9), menyebutkan bahwa, korban tewas saat ia sedang memperbaiki sistem hidrolik pengangkat bak truk Toyota Diesel, ketika tiba-tiba saja sistim hidroliknya loss, seketika saja bak truk besi itu jatuh menimpa tubuhnya sehingga ia tergencet antara bak dan casis truk, yang menyebabkan korban tewas seketika itu juga.

Venansius mengatakan bahwa Perusahan Tersebut kemungkinan tidak mengikut sertakan tenaga kerjanya sesuai amanah Undang-undang Republik Indonesia No. 3 Thn 1992, Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, sehingga peristiwa kecelakaan kerja pada lokasi proyek tersebut tidak dilaporkan.

Sementara data yang berhasil dihimpun lewat wawancara terhadap beberapa orang yang mengenal korban menyebutkan bahwa korban telah bekerja lebih dari 18 tahun pada pemilik perusahan tersebut sebagai sopir sekaligus sebagai teknisi mesin untuk setiap kendaraan yang disopirinya.

Beberapa sumber menyebutkan beberapa tahun terakhir almarhum sekaligus menangani 3 truk Toyota diesel yang selama ini dipercayakan oleh majikannya, yang ditempatkan di rumah almarhum.

seperti yang wartawan saksikan, di samping rumahnya memang tergeletak satu buah rangka sasis bus pabrikan Mercedes, lengkap mesin dan ban-bannya, namun tanpa body. Menurut berbagai sumber yang di temui, almarhum telah menjadi sopir bus ini sejak tahun 1990. Sedangkan di depan rumahnya ada satu unit truk Toyota Diesel, dua yang lainnya ada di lokasi proyek, salah satunya adalah penyebab kecelakaan itu.

Pada kesempatan itu Kresensia juga menceriterakan bahwa pimpinan perusahan tersebut telah meberikan satu buah peti mati untuk penguburan ayahnya, selain dua karung beras dan uang Rp. 100.000,.

http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=14&dn=20080910210506

Rabu, 10 September 2008

Frasa atau Frase

Artikel ini ku pastekan dari Wikipedia buat Titi dkk (sma dua kefamenanu), yang lagi bingung ngerjakan pr-nya

Frasa atau frase adalah sebuah istilah linguistik. Lebih tepatnya, frase merupakan satuan linguistik yang lebih besar dari kata dan lebih kecil dari klausa dan kalimat. Frase adalah kumpulan kata nonpredikatif. Artinya frase tidak memiliki predikat dalam strukturnya. Itu yang membedakan frase dari klausa dan kalimat. Simak beberapa contoh frase di bawah ini:

* ayam hitam saya
* ayam hitam
* ayam saya
* rumah besar itu
* rumah besar putih itu
* rumah besar di atas puncak gunung itu

Dalam konstruksi frase-frase di atas, tidak ada predikat. Lihat perbedaannya dibandingkan dengan beberapa klausa di bawah ini:

* ayam saya hitam
* rumah itu besar
* rumah besar itu putih
* rumah putih itu besar
* rumah besar itu di atas puncak gunung

Dalam konstruksi-konstruksi klausa di atas, hitam, besar, putih, besar, dan di atas puncak gunung adalah predikat.

FRASE DAN KATA MAJEMUK

Frase kerap dibedakan dengan kata majemuk. Makna frase tidak berbeda dengan makna kata yang menjadi kepala/inti frase.

Misalnya:

Meja hitam tetaplah bermakna meja, tetapi ditambahkan pewatas sifat hitam.
Meja kayu juga tetap meja, tetapi ditambahkan makna pewatas kayu.

Di sisi lain, kata majemuk memiliki makna yang sangat jauh berbeda dengan makna kata-kata yang menjadi unsur-unsurnya, sehingga kata majemuk kerap disebut memiliki makna idiomatis.

Misalnya:

Meja hijau dalam bahasa Indonesia lebih bermakna 'sidang atau pengadilan', bukan semata-mata meja yang berwarna hijau.
Tangan besi lebih bermakna kepemimpinan yang keras alih-alih tangan yang terbuat dari besi.

Beberapa jenis frasa:
1 ... adverbial
2 ... adjektival
3 ... apositif
4 ... ekosentris
5 ... endosentris
6 ... nominal
7 ... parataktis
8 ... preposisional
9 ... verbal

sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Frasa

Sabtu, 06 September 2008

Tergencet bak truk, sopir mati menggenaskan.

Kefamenanu, jumat (5/9) Kecelakaan tragis kembali menimpa karyawan CV Remaja Karya, Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, sekitar jam 07.00 wita.

Niko Kono (51), Asal desa Nian kecamatan Miomaffo Tengah, yang telah menjadi karyawan (sopir) selama 20an tahun ini mengalami nasib tragis, saat ia sedang memperbaiki selang pada sistem hidrolik pengangkat bak truk Toyota Diesel, ketika tiba-tiba saja sistim hidroliknya loss, seketika saja bak truk besi itu jatuh menimpa tubuhnya sehingga ia tergencet antara bak dan casis truk. Diduga korban mati seketika itu juga.

Polisi datang setelah lebih kurang dua jam kemudian di lokasi, Desa Tubu, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara, lalu bersama-sama masyarakat sekitar berhasil melepaskan korban dari jepitan bak.

Dari rumah duka, yang juga milik korban, diperoleh informasi bahwa istri korban baru saja meninggal dunia empat bulan yang lalu. Sementara anak-anaknya yang berjumlah lima orang, semuanya masih bersekolah, yang bungsu masih menduduki sekolah dasar.
Beberapa tetangga korban yang tidak bersedia menyebut namanya, mengatakan bahwa kondisi truk Toyota Diesel tesebut sudah kurang layak jalan, sehingga sering diperbaiki oleh korban.

Pimpinan CV. Remaja Karya, saat hendak dikonfirmasi, nampaknya enggan untuk ditemui, bahkan salah seorang karyawan yang hendak ditanya pun dipanggil masuk.
Klop dengan cerita tetangga korban yang mengatakan bos (pemilik CV. remaja Karya, red) meminta supaya ini jangan diungkap dulu.

sumber: http://www.kabarindonesia.com

Peristiwa Rengasdengklok

Artikel ini aku copy paste kan dari Wikipedia untuk Raffly yang katanya gak mau ribet-ribet mencari artikel untuk pr sekolahnya.

Peristiwa Rengasdengklok, adalah peristiwa dimulai dari penculikan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda a.l. Adam Malik dan Chaerul Saleh dari Menteng 31 terhadap Soekarno dan Hatta. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.30. WIB, Soekarno dan Hatta dibawa atau lebih tepatnya diamankan ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Soekarno dan Hatta serta Mr. Akhmad Subardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan.

Menghadapi desakan tersebut, Soekarno dan Hatta tetap tidak berubah pendirian. Sementara itu di Jakarta, Chairul dan kawan-kawan telah menyusun rencana untuk merebut kekuasaan. Tetapi apa yang telah direncanakan tidak berhasil dijalankan karena tidak semua anggota PETA mendukung rencana tersebut.



Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia rencananya akan dibacakan Bung Karno dan Bung Hatta pada hari Kamis, 16 Agustus 1945 di Rengasdengklok, di rumah Djiaw Kie Siong. Naskah teks proklamasi sudah ditulis di rumah itu. Bendera Merah Putih sudah dikibarkan para pejuang Rengasdengklok pada Rabu tanggal 15 Agustus, karena mereka tahu esok harinya Indonesia akan merdeka.

Karena tidak mendapat berita dari Jakarta, maka Jusuf Kunto dikirim untuk berunding dengan pemuda-pemuda yang ada di Jakarta. Namun sesampainya di Jakarta, Kunto hanya menemui Mr. Achmad Soebardjo, kemudian Kunto dan Achmad Soebardjo ke Rangasdengklok untuk menjemput Soekarno, Hatta, Fatmawati dan Guntur. Achmad Soebardjo mengundang Bung Karno dan Hatta berangkat ke Jakarta untuk membacakan proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur 56. Pada tanggal 16 tengah malam rombongan tersebut sampai di Jakarta.

Keesokan harinya, tepatnya tanggal 17 Agustus 1945 pernyataan proklamasi dikumandangkan dengan teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diketik oleh Sayuti Melik menggunakan mesin ketik yang dipinjam (tepatnya sebetulnya diambil) dari kantor Kepala Perwakilan Angkatan Laut Jerman, Mayor Laut Dr. Kandeler.1

Latar belakang
Pada waktu itu Soekarno dan Moh. Hatta, tokoh-tokoh menginginkan agar proklamasi dilakukan melalui PPKI, sementara golongan pemuda menginginkan agar proklamasi dilakukan secepatnya tanpa melalui PPKI yang dianggap sebagai badan buatan Jepang. Selain itu, hal tersebut dilakukan agar Soekarno dan Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Para golongan pemuda khawatir apabila kemerdekaan yang sebenarnya merupakan hasil dari perjuangan bangsa Indonesia, menjadi seolah-olah merupakan pemberian dari Jepang.

Sebelumnya golongan pemuda telah mengadakan suatu perundingan di salah satu lembaga bakteriologi di Pegangsaan Timur Jakarta, pada tanggal 15 Agustus. Dalam pertemuan ini diputuskan agar pelaksanaan kemerdekaan dilepaskan segala ikatan dan hubungan dengan janji kemerdekaan dari Jepang. Hasil keputusan disampaikan kepada Ir. Soekarno pada malam harinya tetapi ditolak Soekarno karena merasa bertanggung jawab sebagai ketua PPKI.

Para Pemuda Pejuang di Rengasdengklok

Beberapa orang pemuda yang terlibat dalam peristiwa Rengasdengklok ini antara lain:
* Soekarno
* Jusuf Kunto
* Chaerul Saleh
* Shodancho Singgih, perwira PETA dari Daidan I Jakarta sebagai pimpinan rombongan penculikan.
* Shodancho Sulaiman
* Chudancho Dr. Soetjipto
* Chudancho Subeno sebagai pemimpin Cudan Rengasdengklok (setingkat kompi). Chudan Rengasdengklok memiliki 3 buah Shodan (setingkat pleton) yaitu Shodan 1 dipimpin Shodancho Suharjana, Shodan 2 dimpimpin Shodancho Oemar Bahsan dan Shodan 3 dipimpin Shodancho Affan.
* Honbu (staf) yang dipimpin oleh Budancho Martono.

Pranala luar
* http://www.kebudayaan.depdiknas.go.id/BudayaOnline/SeniBudaya/Sejarah/PERANG/n_jabar.htm Peristiwa Rengasdengklok
* http://sejarahkita.blogspot.com/2006/08/sekitar-proklamasi-3.html Sekitar Proklamasi 3 oleh Rushdy Hoesein

Referensi
http://www.bogor.indo.net.id/indonesia.tuguperingatanjerman/ Kronik tentang akhir Perang Pasifik di Indonesia



sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Peristiwa_Rengasdengklok

Senin, 25 Agustus 2008

Meriah, Pesta Rakyat Simpedes di Kefamenanu

Kefamenanu, sabtu (23/8/08).
Sebagai wujud apresiasi dan terimakasih BRI kepada masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan yang selama ini telah menjadi nasabah setia tabungan Simpedes, maka BRI Cabang Kefamenanu selama 2 hari ini, (22-23/8/08) telah menggelar Pesta Rakyat Simpedes (PRS), dengan 4 segmen kegiatan outdoor, yang berpusat di lapangan umum Oe Manu, depan alun-alun Bupati Kabupaten Timor Tengah Utara.

Kegiatan yang oleh BRI pusat telah dijadikan sebagai kalender tetap Nasional per semester ini, pada Kanca BRI Kefamenanu juga telah melibatkan pengusaha mitra setempat, kecil maupun besar. Antara lain dengan membuka stand-stand penjualan produk mereka, baik sandang-pangan, warung, maupun produk elektronika, dalam segmen Pasar PRS.

Sementara pada segmen Panggung PRS, Kanca BRI Kefamenanu telah mendatangkan dua orang artis dari Bandung, serta mengundang berbagai kelompok masyarakat baik sanggar seni maupun sekolah-sekolah, untuk turut serta mementaskan kesenian lokal, pada dua malam berturut-turut, yang disaksikan ribuan masyarakat seputar kota Kefamenanu.
Sedangkan siang hari segmen ini juga telah dilakukan kegiatan panjat pinang, baik untuk laki-laki maupun perempuan, lomba melukis, serta lomba balap sepeda anak-anak usia sekolah.

Pada segmen Pawai PRS, yang juga secara spontan mendapat apresiasi hangat masyarakat pemilik kendaraan roda dua maupun empat, seputar kota Kefamenanu, dengan turutnya mereka berpartisipasi saat pawai keliling kota. Sedangkan Kanca BRI Kefamenanu, dalam pawai itu, telah memakai 2 unit mobil tronton untuk memajangkan semua hadiah-hadiah yang akan diperebutkan nasabah Simpedes lewat penarikan undian.

Pada segmen Panen PRS, Kanca BRI Kefamenanu, dalam dua malam kegiatan itu telah membagi-bagi hadiah lewat penarikan undian serta pemberian beasiswa kepada 15 siswa-siswi berprestasi dari berbagai sekolah di Kabupaten Timor Tengah Utara.

Saat pelipuan, wartawan juga sempat menemui ketua panitia, Ket. Tadeus Dari, serta pimpinan Kanca BRI Kefamenanu, Edward Manik, di tengah kesibukan mempersiapkan acara Pesta Rakyat Simpedes, Sabtu (23/8), untuk mengonfirmasi seputar kontribusi tabungan Simpedes, namun keduanya tidak dapat memberikan jawaban yang jelas dengan alasan tidak dapat mengingat persis datanya. Demikian juga seputar seluk-beluk dana PRS, baik kegiatannya pestanya, serta jumlah belanja hadiah, lagi-lagi keduanya tidak bersedia menjawabnya.

Rabu, 13 Agustus 2008

Jangan remehkan Jurnalis Warga

Pada selasa, 12 Agustus 2008, kemarin, Kompas pada versi online-nya memuat pernyataan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bidang Multimedia, Priyambodo RH, seusai diskusi tentang Jurnalisme Warga, di Jakarta, Selasa (12/8), mengatakan bahwa jangan pernah menganggap Jurnalis Warga itu tidak profesional, sebab menurut beliau yang memberi contoh bahwa ada kalangan profesi seperti dokter, geolog atau mereka yang kecewa dengan media masa serta kalangan profesional yang menggunakan gaya wartawan yang karena tidak mempunyai akses ke media masa lalu membikin blog.
Pada kesempatan itu juga beliau mengingatkan agar berpegang pada etika jurnalis dalam menyebarkan berita, serta jargon 'kata-kata di balas dengan kata-kata', sehingga tidak berujung di pengadilan.
Klik; http://www.kompas.com/read/xml/2008/08/12/17202927/jurnalis.warga.belum.tentu.tak.profesional

Bagaimana pendapat anda? Saya yakin banyak dari anda yang sependapat dengan pak Priyambodo.
Demikian juga saya, sependapat, kenyataan bahwa banyak bloger yang memang adalah dari kalangan profesional, dan dalam pengungkapan ide-idenyapun sangat luar biasa baiknya, sangat profesional!
Saya benar-benar menikmati tulisan mereka, atau bahkan tulisan anda juga sangat enak-gurih untuk di santap sesuai dengan mood saya.
Bahkan bagi saya para bloger yang adalah Jurnali Warga telah menjadi pahlawan-pahlawan tanpa pamrih dalam pencerahan bangsa.
Setuju?

Tentang Abu-Khabaal al-Marsi dan Al Qaeda

Seorang teman mengirim pertanyaan via sms tentang Abu-Khabaal al-Marsi. Bila ku jawab via sms, jadi kemahalan, maka ku jawab via blog ini. Nanti ku perbaiki lagi, atau bila ada yang tau lebih banyak silahkan sumbang pengetahuannya demi sahabatku itu. Tanks.

Abu-Khabaal al-Marsi, adalah seorang pakar kimia dan senjata biologis dari jaringan Al Qaeda, telah dinyatakan tewas bersama tiga rekannya, akibat serangan roket ke dua, 28 Juli 2008 yang lalu. Serangan roket itu diduga dilakukan oleh pasukan kendali AS, di perbatasan Pakistan.
Abu-Khabaal al-Marsi yang juga di kenal dengan nama Midhat Mursi al-Sayid Umar yang sepanjang ini di kenal sebagai pembantu dekat Osama bin Laden dan berada di jaringan dalam Al Qaeda. Adalah seorang kimiawan kelahiran Mesir, 29 April 1953, adalah merupakan salah satu target pemerintah AS, yang selama ini di cari dan diburu secara intensif oleh pasukan AS.
Al Qaeda yang berarti pondasi atau dasar, dari bahasa Arab itu merupakan suatu organisasi paramiliter yang berawal dari gerakan fundamentalis Islam Sunni, yang oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, Britania Raya, Kanada, Australia dan PBB di tambah beberapa negara lain telah dinyatakan sebagai organisasi teroris internasional, sebenarnya bertujuan membendung pengaruh luar terhadap kepentingan Islam ini merupakan pengikut - setidaknya sangat di pengaruhi oleh mashab Salafi.

Kamis, 07 Agustus 2008

Ajeng 'Mama Mia' , demi membantu sang ayah saat sakit, harus stop sekolah.

Kehidupan Ajeng 'Mama Mia' Astiani, memang penuh dinamika, yang mengesankan banyak orang.

Saat ia dan ke dua orang tuanya mengamen, tak jarang ia di hina, di maki, bahkan hingga mulai bersinar di ajang Mama Mia show-pun perlakuan itu masih ada, tapi semuanya ia serahkan pada Tuhan.

Ayah Ajeng juga sempat menceritakan kalau Ajeng pernah keluar dari sekolah karena mereka tidak mampu menanggung biaya sekolahnya. Bahkan, lebih dari itu, Ajeng harus mengamen demi hidupnya dan demi membantu ke dua orang tua beserta adik-adiknya.
"Dia pernah berhenti di kelas tiga, untuk mengamen".
Selanjutnya, di kisahlan bahwa saat itu Ajeng berumur sembilan tahun.
"Dia mesti membantu keluarga, apalagi saat itu saya sakit paru-paru, TBC dan harus berobat secara intensif"
Saat di komentari, dengan tingi sekitar 167cm, dan dengan berat tubuh sekitar 70an kg, nampak sehat, tidak ada indikasi terkena penyakit tersebut, wajah lelaki berusia empat puluhan tahun ini tiba-tiba berubah cerah, "Puji Tuhan, semua itu telah berlalu, lihat, saya sehat kan?" katanya seraya merenggangkan ke dua tangannya, "Saya telah dinyatakan sembuh, total sembuh! Semua ini berkat Tuhan Yesus", lanjutnya seraya menunjukkan ke atas dengan tangan kanannya.
Kembali ia mengangguk saat di tanya tentang kelanjutan sekolah Ajeng.
"Sebenarnya Ajeng tidak lagi di smp, tapi sma, kalo dia tidak mengulang karena kesulitan kami. Tapi mungkin ini adalah rencana Tuhan".

Ajeng 'Mama Mia' masih di hina hingga memasuki 4 besar dalam reality show Indosiar

Walau dewi keberuntungan tengah menaungi mereka, bukan berarti segalanya di raih dengan mudah.
Saat diwawancarai di tengah-tengah latihan bersama untuk maching, ayah Ajeng, Harry Christian, yang selalu mengiringi putrinya dengan gitar akustik ini mengungkapkan, bahwa dengan latar belakang kehidupan mereka yang hari demi hari terus menapaki berbagai ruas jalan maupun berbagai tempat di Jakarta, terus di rasakan hingga Ajeng memasuki empat besar, bukan kerena mereka terus mengamen, tapi justru karena ledekan dari sesama peserta Mama Mia yang mengatai Ajeng adalah gembel, pengamen, dan sebagainya, yang tidak pantas untuk masuk hingga empat besar.
Saat ditanya lagi, siapa saja yang meledeknya, pria berambut ikal, yang di biarkan memanjang ini mengelak untuk mengungkapkannya, " tidak etis, tidak pantaslah kalau saya ungkapkan di sini ", jawabnya sambil tertawa.


Show demi anak-anak jalanan.

Pada kesempatan yang sama, mas Harry, ayah Ajeng 'Mama Mia' juga masih menceritakan kegiatan Ajeng akhir-akhir ini untuk mengumpulkan dana bagi anak-anak jalanan sebagai ungkapan terimakasihnya pada Tuhan.
"sebahagian dana yang terkumpul akan kami sumbangkan bagi kegiatan amal bagi anak-anak jalanan", ungkapnya, "dengan pemberian sedikit modal, kami berharap mereka bisa memberdayakan diri mereka sendiri sesuai dengan minatnya masing-masing".

Rabu, 06 Agustus 2008

Ajeng 'Mama Mia' show di Kefamenanu

Masyarakat kota Kefamenanu kembali berjubel di jalanan, kali ini mereka menyambut sang bintang Nama Mia, Ajeng Astiani (15), serta Dwi Astuti alias mama Cindy (36).
Setelah berbulan-bulan Masyarakat kota Kefamenanu hanya bisa terpaku di tempat untuk menyaksikan kiprah sang pengamen jalanan itu di berbagai media visual maupun cetak, kini mereka punya kesempatan untuk bisa menyaksikan secara langsung sang pujaan hati mereka.

Ajeng adalah anak ke dua dari enam bersaudara dari Harry CH serta Dwi Astuti alias mama Cindy, memang layak mendapat sambutan yang luar biasa dari penggemarnya di Kefamenanu, karena ia telah menapaki berbagai kesulitan hidup di ibu kota Jakarta. Masyarakat kefamenanu benar-benar tau bagaimana kisahnya, yang pernah di liput di berbagai media, cetak maupun visual. "Dia pernah ngamen di bus-bus, di jalan-jalan, pada berbagai sudut ibukota Jakarta", jawab seorang pemuda tanggung, yang tengah berdiri di jalan,saat menanti sang finalis mama mia pertama itu, saat ditanya siapa Ajeng itu.
Di kisahkan, keikutsertaannya di ajang realitishow Mama Mia Indosiar itu hanyalah kebetulan saja, saat ia dan orang tuanya tengah mengamen di bus PPD 46, jurusan Grogol-Kampung Rambutan, jakarta. Seseorang penumpang wanita menyodorkan tabloid yang berisi pengumuman audisi Mama Mia. Penumpang itu bahkan menganjurkan kepada ke dua orang tuanya untuk mendaftarkan anak mereka agar bisa mengikuti audisi nanti.
Kemujuran memang tengah berpihak kepada mereka, terbukti, dari 3000an peserta saat itu, Ajeng melenggang hingga babak semi final.

Nanti sambung lagi ya, saat ini banyak penggemarnya lagi menanti di tempat pertunjukannya, Gereja Petra, Kefamenanu.

Selasa, 05 Agustus 2008

Komentar-komentarku

Ass wr wb,
buat mbak Aisha, semestinya mbak bahagia karena keluarga mbak, khususnya kakak mbak sudah mampu menjabarkan arti kasih, klop dengan Allah SWT yang Maha Kasih, kalau mbak mau objektif mencermati dunia saat ini, kasih pada perbedaan itu sulit, apalagi dengan ketulusan tanpa pamrih!
Mungkin mbak terlalu kaku pada norma-norma tertentu yang terkadang justru melupakan logika Allah SWT sebagai Yang Tidak Tercela, Maha suci dan Maha Kebaikan lainnya, lalu membangun logika terbalik, kontra dari sifat-sifat Allah SWT. Sekali-kali coba mbak mengosongkan diri mbak-lepas dari semua etika, ajaran, maupun ambisi yang mendiami hati mbak-polos, apa adanya, lalu bersandar padaNYA, dengan logika DIA begitu Maha Baik sehingga mbak ada-dunia ada beserta segala isinya ada, semuanya untuk mbak, untuk kita. Kasih manusia sepanjang kepentingan pribadinya yang dijabarkan dengan berbagai cara, kasih Allah tiada duanya, sepanjang kehidupan kita.
Lalu dengan hati mbak yang tanpa berbagai etika, ajaran serta keyakinan akan Kebaikan Allah Yang Tak Terhingga itu, tidakkah mbak bahagia melihat dua insan manusia (yang adalah ciptaan Allah) itu saling mengasihi walaupun mereka berbeda? Tidakkah mbak tersentuh oleh kasih itu? Atau mbak benci dan marah bila mereka saling mengasih? Kalo demikian mbak dekat pada siapa, Allah Yang Begitu baiknya pada mbak atau pada si iblis yang memenuhi isi dunia ini dengan berbagai ajaran kasih yang palsu,egois dan sebagainya, yang akhir-akhirnya ingin agar manusia ciptaan Allah saling menghancurkan? Coba mbak renungkan!

Mohon tanggapan dari sdr hafez dan guroba.

Kamis, 31 Juli 2008

Kerendahan Hati Menenangkan Jiwa

Bila suatu saat, kamu merasa tertekan, gagal dan akhirnya putus asa...
Pasti itu adalah saat-saat yang sulit untuk kamu lalui.
Saat di mana kamu merasakan semuanya serba salah untuk memulai, serta
serba sulit untuk melakukannya.
Saat kamu kembali berupaya mati-matian, justru semakin
bertambah-tambah kegagalannya.

Lalu apa yang mesti kamu lakukan?

Seseorang, sahabatku, mengatakan:
pertama, jauhkan dirimu, baik itu fisik maupun pikiranmu dari
sana-masalahmu itu.

Kedua, coba telephon sahabat terdekatmu, bukan untuk curhat, tapi
untuk menanyakan keberadaan serta keadaan mereka.

Ketiga, ambillah segelas air masak dingin lalu minum dalam sekali teguk.

Nah sekarang kamu sudah tenang bukan?

Sebenarnya tidak ada yang luar biasa dari kegagalanmu itu.
Aku berpikir, ada beberapa kemungkinan yang mungkin teramat sederhana
untuk kamu pikirkan, setidaknya pada saat kamu dalam kesulitan kecil
itu.
Kesulitan kecil? Ya, kesulitan kecil, itu yang aku katakan! Mungkin
kamu tidak setuju dengan pendapatku, atau malah kamu marah?
Baiklah, terserah kamu
Mari, kita lanjut. Seperti yang sudah aku katakan bahwa ada beberapa
kemungkinan kesulitan-kesulitan kecil yang telah kamu - sadari atau
tidak - telah dilakukan.
Pertama, mungkin kamu terlalu anggap remeh dengan;
1. Keadaan.
Sering orang mengabaikan keadaan dirinya, baik itu fisik maupun
kejiwaan, disaat melakukan pekerjaan itu. Hal ini tak jarang membuat
pekerjaannya tidak maksimal.
Beberapa tahun lalu, tetangga saya, seorang pensiunan Polri, yang tak jauh dari rumah saya, sengaja datang dan menceritakan kalau salah satu balon listrik pada ruang tamunya tidak stabil nyalanya. Saat itu ia dengan sangat memohon kesediaan saya untuk membantunya. Saya yang memang dalam keadaan kurang enak badan serta baru saja mengalami suatu kekecewaan dalam asmara, sudah berusaha menolak secara halus. Akan tetapi rupanya ia benar-benar tidak mau pergi begitu saja tanpa saya, alasanya, malam itu ada tamu!
Akhirnya dengan berat hati saya mengikutinya.
Dalam perjalanan ke rumah tetangga tersebut, entah bagaimana datangnya, rasa lelah seperti mencuat dari seluruh persendian tubuh. Segera saya sadar, bahwa kondisi mental saya sedang meluncur bebas ke tempat yang paling rendah dalam alam kemampuan pikiran saya.
Saya tau, keadaan ini salah buat saya, tapi suatu tanggung jawab telah di letakkan di pundak saya -
saya telah terjebak di dalamnya.

Sesaat sesampai di sana, saya berusaha tenang, dengan duduk sejenak di tempat yang paling nyaman bagi saya. Saya berusaha mengulur- renggang waktu sambil mengajaknya berbicara, menghimpun kekuatan mental saya. Tapi nampaknya ia tidak memahami keadaan saya, sejurus kemudian ia telah pergi ke ruangan lain dan kembali dengan obeng dan tang, lalu menunjukan tempat yang ia curigai sebagai biang kelap-kelipnya lampu, sesaat setelah di hidupkan.
Setelah menganalisa ceritanya, saya melakukan beberapa tahapan tes pada titik-titik yang di curigai.

Jumat, 25 Juli 2008

Lagi-lagi tentang korupsi

Saya berpikir, masalah korupsi memang tidak pernah habis-habisnya karena justru biang keladinya adalah para pengambil keputusan itu sendiri sehingga memang tidak pernah ada titik pemecah rantai setan yang membelenggu Indonesia. Mungkin kita butuh revolusi untuk memutuskan rantai setan korupsi, tapi modal utama kita yakni mental bangsa kita adalah mental korupsi sehingga itu nyaris mustahil. Langkah terakhir adalah kita mesti punya presiden yang BERMENTAL BAIK sebagai pengambil keputusan tunggal agar mau menjadi pionir dalam langkah kongkrit untuk membuat perangkat undang-undang anti korupsi yang sistimmatis. Pak presiden mau?

Jumat, 11 Juli 2008

Hukumlah Koruptor dengan cambukan dan buntungi jari tangannya.

Beberapa hari yang lalu, aku mengomentari beberapa berita pada beberapa media online.
Salah satu yang ku komentari adalah artikel yang memuat berita tentang korupsi.
Komentarku itu-tidak ingat persis kalimatnya-agar para koruptor di hukum cambuk di muka umum, lalu jari tangannya di potong, agar menjadi tanda mata baginya, selama hidup.
Efek utama yang aku harapkan adalah tanggungan malu seumur hidupnya.
Tentunya kita semua bisa membayangkan betapa mengerikannya hukum cambuk itu, sakit yang luarbiasa dengan meninggalkan luka-luka maupun garis-garis memar panjang di sekujur tubuhnya.
Coba anda bayangkan seorang pejabat terhormat mendapat perlakuan seperti itu, di muka umum lagi? Tentu sangat menyakitkan!
Okey, saya lanjutkan lagi, hukuman cambuk itu memang meninggalkan bekas yang mungkin saja bertahun-tahun lamanya, tapi itu pada tubuhnya yang nantinya akan tertutupi pakaian yang di kenakan. Itu berarti rasa malu akan cepat berlalu-walaupun tadinya hukuman itu di lakukan di muka umum, tapi ingatan orang akan segera sirna, apalagi bila pindah ke tempat lain.
Ini tidak membuat hatiku rela begitu saja! Jalan keluarnya adalah hukuman itu di paketkan dengan pemotongan jari tangan yang banyak dan panjangnya sejauh perbuatannya-semakin besar hukuman semakin banyak dan panjang jari yang di potong.
Alasanku memilih di buntungi jari tangan adalah bahwa jari tangan mudah terlihat, pikiranku tangan beserta jarinya adalah organ tubuh yang paling sering di pergunakan di muka umum.
Buntungnya jari tangan akan mudah mempermalukan terhukum dimana saja dan seumur hidupnya-termasuk istri, anak maupun keluarga dekat lainnya. Efeknya setiap orang akan selalu memperingatkan orang-orang dekatnya agar jauh dari perbuatan korupsi.
Oh, ya, masih ada efek lainnya, yakni pembangunan kamar penjara bisa di minimalisir, biaya pelihara koruptor bisa di pangkas dan lalulintas sogok-menyogok bisa di kurangi di rutan-rutan.
Akhirnya-ini yang paling sulit- apakah para pembuat kebijakan mau hukuman seperti ini di jalankan?
Karna-sudah menjadi rahasia umum-kebanyakan para pembuat kebijakan adalah justru biangnya para koruptor, itu berarti bisa senjata makan tuan? Atau kesempatan memperkaya diri sendiri secara instan akan hilang.
Nah, lho?

Kembali ke Hati Nurani

Bila kita tidak lagi menpercayai Allah sebagai Maha Pengasih, dengan tingkah-laku kita yang serba sewenang-wenang; menuduh, memfitnah, membenci bahkan membunuh sesama manusia, saya mengajak kita semua untuk kembali pada hati nurani yang cenderung tidak tega menjahati sesama manusia tanpa memandang suku, ras, dan agama.