Rabu, 18 Februari 2009

Q & A dan Kemiskinan

by Fauzan S.

Seseorang berkata kepada juru cerita itu, "Ceritakanlah padaku
tentang kemiskinan...."
Lalu sang juru cerita berkisah tentang kuis Who Wants To Be A
Millionaire.

Ungkapan "pengalaman adalah guru yang paling berharga" nyata betul
dalam novel Q & A karangan Vikas Swarup. Ram Mohammad Thomas adalah
nama yang ganjil karena campuran nama dari tiga agama: Hindu, Islam
dan
Kristen. Hidupnya memang penuh warna dan liku-liku. Sejak bayi sudah
yatim piatu dan hidup di sebuah panti karena ibu yang tak pernah
dikenalnya meninggalkannya di pintu sebuah gereja. Lalu hidupnya pun
mengalami banyak pengalaman berharga sejak dia diasuh oleh seorang
Pastur bernama Romo Timothy, lalu hidup bersama seorang sahabat dekat,
Salim, dari satu lingkungan kumuh ke lingkungan kumuh lainnya.
Membunuh
perampok di kereta ekspres, jatuh cinta kepada pelacur, bekerja
sebagai
bartender, menggagalkan sebuah perampokan di rumah majikannya, tinggal
dengan seorang bintang film yang pamornya sudah pudar, bekerja sebagai
pramu-wisata di Taj Mahal.

Pengalaman-pengalaman sepanjang sembilan belas tahun itulah yang
memungkinkan Ram Mohammad Thomas, yang di film Slumdog Billionaire
bernama Jamal Malik, menjawab 12 bahkan 13 pertanyaan yang diajukan
dalam sebuah kuis yang mirip kuis Who Wants to be a Millionaire dan
memenangkan satu miliar Rupee. Namun pihak penyelengara kuis W3B (Who
Will Win a Billion) tidak senang atas kemenangan Ram, mereka memaksa
Ram menandatangani pernyataan bahwa dirinya berlaku curang dalam kuis
itu. Di tengah penyiksaan agar Ram mengaku, muncullah bidadari
penyelamat, seorang pengacara perempuan yang mencoba mendampingi kasus
Ram.

Lantas pengacara tersebut meminta Ram menceritakan segala hal tentang
kasus tersebut. Apakah Ram memang menyewa seseorang yag memberinya
kode
untuk jawaban-jawaban tersebut? Apakah Ram menjawab sekenanya dan
hanya
beruntung saja? Ternyata Ram menjawab bahwa dia memang beruntung.
Namun
bukan beruntung karena menjawab sekenanya, melainkan beruntung bahwa
pertanyaan yang diajukan itu semuanya dia ketahui jawabannya. Dan
jawaban-jawaban pertanyaan itu didapat melalui serangkaian pengalaman
yang telah dia lewati sepanjang sebelas tahun hidupnya. Pertanyaan
tentang pemukul kritet yang berhasil memukul sekian pukulan bisa
dijawab karena sobatnya pernah tinggal bersama pembunuh bayaran yang
gila olahraga kriket. Jawaban tentang penemu pistol diperoleh saat dia
terpaksa membunuh seorang perampok yang telah menggasak duitnya
sebanyak 50 ribu Ruppe. Pertanyaan tentang sejarah Taj Mahal juga dia
tahu karena pernah menjadi pramu wisata selama dua tahun . Pertanyaan
tentang aktris yang pernah memenangi pernghargaan juga dengan mudah
dia
jawab lantaran Ram pernah menjadi pembantu aktris tersebut.

Seluruh lembar hidup yang dia lewati dari lingkungan kumuh ke
lingkungan kumuh lainnya, dengan berbagai pekerjaan kelas rendah ke
pekerjaan keals rendah lainnya membuahkan sebuah pengalaman yang kaya
warna. Dalam novel tersebut Ram pun berkata, "Bagi orang sepertiku,
otak tak dibutuhkan. Hanya tangan dan kaki yang diperlukan untuk
memperoleh sejumlah hal". Vikas memaparkan sebuah gambaran kemiskinan
di salah satu sudut India, mulai dari Mumbai, Agra, Delhi dan kota
lain. Yang ternyata tidak begitu berbeda jauh dengan Indonesia dan
Jakarta. Di kisah itu ada juga potongan cerita tentang seorang mafia
anak-anak jalanan yang membuat sejumlah anak menjadi cacat agar bisa
menjadi pengemis yang menghasilkan banyak uang. Seorang anak yang
memiliki suara merdu dibuat buta lalu dilepas di gerbong-gerbong
kereta
untuk menangguk belas kasihan orang-orang.

Kuis semacam Who Wants To Be a Millionaire memang membuat air liur
siapa saja menetes karena gambaran uang yang begitu besar menumbuhkan
berbagai impian. Terlebih rakyat miskin yang bahkan memegang uang
seratus ribu rupiah saja belum pernah. Wajah kemiskinan yang
disandingkan dengan tayangan kuis yang nilai hadiahnya berjuta-juta
itu
tergolong ironis. Vikas dan sutradara Danny Boyle kemudian mengemas
kondisi ironis itu dengan pas. Lewat novel Q & A kita diperhadapkan
pada sebuah gambaran kemiskinan yang cukup detail lengkap dengan darah
dan air mata. Sedangkan dalam Slumdog Billionaire, kita disuguhkan
kisah
cinta yang harus terkatung-katung sekian lama lantaran kemiskinan
memisahkan dua hati yang terpaut itu yang akhirnya disatukan kembali
melalui kuis Who Wants to be A Millionaire yang di India disebut Kaun
Banega Crorepati.

Tentu saja tidak akan pernah ada kuis Who Wants To Be a Slumdog.
Siapa Ingin Menjadi Miskin.

Tidak ada komentar: